Literasi News - "Hakikat pendakian adalah kembali pulang dengan Selamat," kata Khansa Syahla Alia brand ambassador Eiger yang telah mendaki sebanyak 83 gunung di dalam dan luar negeri di usianya yang ke 17 tahun.
Khansa Syahla Alia, murid kelas SMA Live School Jakarta itu menceritakan bagaimana awal dirinya tertarik menjadi pendaki gunung, hingga dianugerahi piagam MURI pendaki perempuan termuda Indonesia yang mencapai puncak Gunung Kilimanjaro, Afrika di tahun 2019.
Kisah inpiratif ini disampaikan Khansa dalam acara Journalist Camp Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) X Eiger 2023 bertajuk 'Inovation, People, & Culture' yang dilaksanakan di Sari Ater Campervan, di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang pada Kamis, 24 Agustus 2023
Baca Juga: Warga Korsel Menggelar Unjuk Rasa, Tolak Pembuangan Air Limbah yang Terkontaminasi Nuklir Jepang
Khansa menuturkan, gunung pertama yang didaki adalah Gunung Bromo saat baru memasuki umur 5 tahun dengan didampingi ayahnya. Lalu diusianya yang ke 7 tahun ia diajak ayahnya untuk mendaki gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Pendakian kedua Khansa di Gunung Rinjani ini tidak mencapai puncak, diceritakan Khansa ini merupakan cara sang ayah agar dirinya lebih penasaran lagi untuk melakukan pendakian.
Rasa penasaran sekaligus kecintaan terhadap alam ini menjadi titik balik awal Khansa yang dinobatkan sebagai 7 sumitters perempuan termuda Indonesia setelah menggapai puncak Carstensz Pyramide dengan 4.884 MDPL di tahun 2017.
Raihan anugrah penghargaan ini tidak bisa terlepas dari dukungan dari orang tua, yang selalu memberinya izin saat mau mendaki gunung.
Baca Juga: Bagaimana Seharusnya Jurnalis Mempersiapkan Liputan di Alam Bebas
"Dengan syarat yang diberikan sama ayah, pertama nilai harus bagus, kedua harus persiapan," terang Khansa.
Di acara Journalist Camp yang didukung Eiger ini, selain berbagi kisa pengalaman inspiratif, khansa juga membagikan tips apa saja yang harus disiapkan oleh seorang pendaki pemula saat hendak akan mendaki gunung.
Tips dan trik untuk pendaki pemula dari Khansa Syahla
1. Dapat izin dari orang tua
Bagi Khansa yang berstatus sebagai seorang siswa, tips pertama yang harus diperhatikan adalah izin terutama dari orang tua.
2. Menentukan gunung mana yang dituju
Dengan tahu tujuan gunung mana yang didaki, langkah persiapan serta latihan akan disesuikan dengan karakteristik gunung tersebut.
3. Memahami Ilmu dasar berpetualang di alam terbuka
Ilmu dasar ini meliputi teknik berjalan, kemudian teknik pernapasan dan teknik dasar pendakian lainnya.
4. Mempelajari gunung yang akan didaki
Informasi dasar seputar gunung yang akan dituju tak kalah penting harus wajib dimiliki oleh seorang pendakil
5. Latihan fisik
Aktivitas mendaki gunung bukanlah aktivitas olahraga yang ringan, membutuhkan fisik yang optimal.
6. Perlengkapan dan logistik yang memadai
Alat penunjang atau perlengkapan pendakian yang tidak boleh dilupakan, karena terkadang ada pendaki yang salah perhitungan mengenai perlengkapan yang dibawa. Begitupun logistik atau makanan harus benar-benar tercukupi, karena menjadi sumber energi bagi pendaki selain istirahat.
7. Harus ditemani oleh orang yang berpengalaman
Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan bisa melakukan langkah-langkah cepat dan efektif untuk mengatasi.
8. Jangan meninggalkan ibadah
Dalam aktivitas apapun termasuk mendaki gunung tidak ada alasan meninggalkan ibadah.
9. Dokumentasi
Menjadi penting agar bisa memberikan catatan bagi pendaki selanjutnya bila akan melakukan pendakian ke gunung tersebut.
Selain itu, kendati dirinya berprestasi dalam kegiatan diluar sekolah Khansa juga tetap fokus melaksanakan kegiatan belajar di sekolah, apabila ada mata pelajaran yang tertinggal.
"Bagi waktunya emang susah, kalau di sekolah aku fokus sekolah, kalau aktivitas diluar aku fokus. Tetapi pendidikan tetap nomor satu, karena tidak boleh naik gunung kalau nilainya jelek," pungkas Khansa.***