Pelatihan Penguatan Lembaga Adat melalui Produk dan Kriya Berbasis Aren di Kampung Adat Dukuh, Cikelet, Garut

27 Agustus 2023, 21:40 WIB
Pelatihan Penguatan Lembaga Adat melalui Produk dan Kriya Berbasis Aren di Kampung Adat Dukuh, Cikelet, Garut /Dok. Literasi/

Literasi News - Masyarakat adat Kampung Dukuh di Cikelet, Kabupaten Garut mendapat pelatihan produk dan kriya berbasis aren, di Rumah Budaya CKLT pada 19 Agustus 2023. Kegiatan tersebut merupakan pelatihan Penguatan Lembaga Adat, program Direktorat Kepercayaan kepada Tuhan yang Mahaesa dan Masyarakat Adat Kemdikbud RI.

Dengan kegiatan tersebut, Direktorat Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemdikbud (KMA KEMDIKBUD) ingin terus memberikan dukungan pemberdayaan dan kemandirian kepada masyarakat adat di Indonesia, salah satunya dilaksanakan di Kampung Adat Dukuh, Cikelet, Kabupaten Garut.

Kegiatan yang diberi nama Rencana Aksi Penguatan Masyarakat Adat Dukuh ini merupakan program kompetisi dosen dari Direktorat KMA KEMDIKBUD dengan penerima Neneng Yanti KL, Ph.D, lalu Iip Sarip Hidayana, M.Sn, dan Rufus Goang, M.Fhill.

Baca Juga: Wisata Majalengka yang Wajib Dikunjungi Ketika Hari Libur

Dasar melaksanakan pelatihan dikarenakan pelestarian pohon aren menjadi hal penting bagi kampung adat Dukuh. Sebab bagi mereka, pohon aren selain menjadi penghasil bahan-bahan konsumsi, juga memiliki fungsi utama sebagai penyangga identitas rumah adat, yakni sebagai bahan baku utama atap rumah adat.

Di kampung adat Dukuh, rumah adat secara tradisi wajib menggunakan ijuk atau alang-alang. Apabila ada masyarakat yang tidak bisa membuat atap rumah adat dengan menggunakan ijuk atau alang-alang, sangsi adat menetapkan mereka harus keluar dari kampung adat. Hal itulah yang mendorong dilakukannya pelatihan pembuatan produk berbasis aren.

Pelatihan Penguatan Lembaga Adat melalui Produk dan Kriya Berbasis Aren di Kampung Adat Dukuh, Cikelet, Garut

Dalam pelatihan dilaksanakan dua sesi, meliputi beragam produk. Pada sesi pertama, peserta dilatih membuat gula semut dan jahe aren dari bahan air nira.

Baca Juga: Tempat Wisata Pangalengan Untuk Keluarga, Cocok Mengisi Waktu Libur

Pelatihan disampaikan oleh praktisi/pegiat Aren, Asep Gumelar, dimulai dari tahapan menyiapkan bahan baku air nira yang baik, dan cara mengolahnya hingga menjadi gula semut dan jahe aren.

Di sesi kedua, dilaksanakan pelatihan pembuatan produk kriya, yakni membuat kemasan dari daun pohon aren untuk wadah gula semut yang telah dibuat sebelumnya. Instruktur kegiatan tersebut Dr. Zaini Alif dari ISBI Bandung.

Dalam pelatihan diberikan cara membuat dua macam wadah kemasan untuk produk aren, yakni bentuk burung dan bentuk ikan. Dengan kemasan wadah yang menarik diharapkan akan meningkatkan nilai jual produk gula semut dan jahe aren yang telah dibuat.

Baca Juga: AirAsia: Hadirkan Tiket Gratis dan Harga Promo Penerbangan ke Berbagai Destinasi Internasional

Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat terus menjaga tradisi menanam pohon aren yang akhir akhir ini mulai ditinggalkan di kampung Adat Dukuh. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat memberi peluang ekonomi baru bagi masyarakat adat.

Pelatihan Penguatan Lembaga Adat melalui Produk dan Kriya Berbasis Aren di Kampung Adat Dukuh, Cikelet, Garut

Sementara itu, pohon aren bagi masyarakat adat Dukuh memiliki makna penting. Hal ini telah menjadi bagian dari tradisi lisan, dan diwariskan secara turun temurun.

Sesuai tuturan terkait asal-usul sejarah masyarakat adat kampung Dukuh, yakni ketika Syekh Abdul Jalil melihat cahaya sebesar galuguran kawung (sebesar tangan pohon aren) memancar dari sebuah gunung di lembah yang diapit oleh dua aliran sungai Cimangke dan Cipasarangan.

Baca Juga: Rekomendasi Wisata Alam di Bogor, Suasana Sejuk dan Nyaman

Setelah cahaya itu dituju, ternyata lokasinya mengarah ke sebuah lereng yang berada di kaki gunung Dukuh. Di tempat itu sudah ada nini dan aki pangebon sebagai penduduk awal.

Di tempat itu, Syekh Abdul Jalil ngababakan (merintis) kampung Adat Dukuh. Tradisi lisan tersebut menunjukkan bahwa pohon aren memiliki kaitan historis sangat penting terkait lahirnya kampung adat Dukuh, yakni sebagai tanda penunjuk lokasi kampung adat.***

Editor: Hasbi

Tags

Terkini

Terpopuler