10 Puisi Sapardi Djoko Damono, Sosok Penyair yang Muncul di Google Doodle Hari Ini

20 Maret 2023, 20:59 WIB
10 Puisi Sapardi Djoko Damono, Sosok Penyair yang Muncul di Google Doodle Hari Ini. /Instagram @damonosapardi

Literasi News – Inilah 10 kumpulan puisi Sapardi Djoko Damono, sosok penyair Indonesia yang muncul di Google Doodle hari ini.

Dari semua puisi Sapardi Djoko Damono, “Hujan Bulan Juni” dan “Aku Ingin” menjadi dua di antara judul puisi paling terkenal.

Berikut 10 kumpulan judul puisi Sapardi Djoko Damono untuk mengingat kembali sosok penyair yang dikenang dalam Google Doodle.

Baca Juga: Auto Sultan Dadakan Kode Redeem FF Terbaru Senin 20 Maret 2023, Klaim Emote Sultan dan Berbagai Hadiah Gratis

1. Hujan Bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini Senin 20 Maret 2023: Ada FTV Ramadan, Bidadari Surgamu, Tajwid Cinta, Tamu Idola

2. Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

3. Sihir Hujan

Hujan mengenal baik pohon, jalan, dan selokan
-- swaranya bisa dibeda-bedakan;
kau akan mendengarnya meski sudah kaututup pintu dan jendela.
Meskipun sudah kau matikan lampu.

Hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh di pohon, jalan, dan selokan
- - menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh waktu menangkap wahyu yang harus kaurahasiakan

Baca Juga: Daftar Nama Pemain Cinta Yang Tak Sederhana di Indosiar: Ada Dannia Salsabilla, Erdin Werdrayana dan Ise Irish

4. Yang Fana adalah Waktu

Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?"
tanyamu.
Kita abadi.

5. Mata Pisau

Mata pisau itu tak berkejap menatapmu
Kau yang baru saja mengasahnya
Berfikir: ia tajam untuk mengiris apel
yang tersedia di atas meja
sehabis makan malam;
Ia berkilat ketika terbayang olehnya urat lehermu

Baca Juga: TAMAT! Koori Zokusei Danshi to Cool na Douryou Joshi Episode 12 Sub Indo: Link Nonton, Jadwal Tayang, Sinopsis

6. Kami Bertiga

Dalam kamar ini kami bertiga:
Aku, pisau, dan kata
Kalian tahu, pisau barulah pisau kalau ada darah di matanya
Tak peduli darahku atau darah kata

7. Kukirimkan Padamu

Kukirimkan padamu kartu pos bergambar, istriku
Par avion: sebuah taman kota, rumputan dan bunga-bunga, bangku dan beberapa orang tua, burung-burung merpati dan langit yang entah batasnya.
Aku, tentu saja, tak ada di antara mereka.
Namun ada.

Baca Juga: Kumpulan Kode Redeem ML Mobile Legends Senin 20 Maret 2023, Rebut Semua Hadiahnya Gratis

8. Akulah si Telaga

Akulah si telaga: berlayarlah di atasnya;
Berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma;
Berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
Sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
-- perahumu biar aku yang menjaganya

9. Berjalan ke Barat Waktu Pagi Hari

Waktu berjalan ke barat di waktu pagi hari matahari mengikutiku di belakang
Aku berjalan mengikuti bayang-bayangku sendiri yang memanjang di depan
Aku dan matahari tidak bertengkar tentang siapa di antara kami yang telah menciptakan bayang-bayang
Aku dan bayang-bayang tidak bertengkar tentang siapa di antara kami yang harus berjalan di depan

Baca Juga: Jadwal Rilis One Piece Chapter 1079, Link Baca MangaPlus, Prediksi: Kizaru dan Saturn Segera Tiba di Egghead

10. Kisah

Kau pergi, sehabis menutup pintu pagar sambil sekilas menoleh namamu sendiri yang tercetak di plat alumunium itu
Hari itu musim hujan yang panjang dan sejak itu mereka tak pernah melihatmu lagi
Sehabis penghujan reda, plat nama itu ditumbuhi lumut sehingga tak bisa terbaca lagi

Hari ini seorang yang mirip denganmu nampak berhenti di depan pintu pagar rumahmu, seperti mencari sesuatu
Ia bersihkan lumut dari plat itu, Ialu dibacanya namamu nyaring-nyaring
Kemudian ia berkisah padaku tentang pengembaraanmu.***

Editor: Yuanitasari Ciptadi

Tags

Terkini

Terpopuler