Pembelajaran Tatap Muka Kembali Dibuka, Ketua Komisi X : Vaksinasi Guru Harus Tuntas

25 Februari 2021, 08:37 WIB
Syaiful Huda mendukung pembelajaran tatap muka di sekolah dibuka lagi /Zaenal Mutaqin/Literasi News

Literasi News - Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mendukung target Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuka pembelajaran tatap muka di sekolah, Juli mendatang. Untuk vaksinasi bagi 5 juta tenaga pendidik harus segera dituntaskan.

“Kami menilai target Presiden Jokowi untuk membuka sekolah dan mengadakan pembelajaran tatap muka Juli mendatang harus didukung. Dengan demikian ancaman loss learning bagi anak-anak kita bisa diminimalkan,” ujar Syaiful Huda di Jakarta, Kamis, 25 Februari 2021.

Dia menjelaskan pembelajaran jarak jauh sebagai alternatif pola belajar selama pandemi Covid-19 banyak dikeluhkan siswa, guru, maupun orang tua siswa.

Baca Juga: Vaksinasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dimulai, Ditandai Vaksinasi Massal di DKI Jakarta

Berbagai kendala mulai dari keterbatasan kuota, minimnya gadget, hingga tidak meratanya akses internet membuat proses pembelajaran jarak jauh tidak berjalan maksimal. Akibatnya banyak peserta didik yang tidak mendapatkan kompetensi sesuai dengan tingkatnnya.

“Harus diakui pembelajaran tatap muka saat ini masih merupakan metode terbaik di Indonesia. Oleh karena itu kami mendukung pembukaan sekolah di awal tahun ajaran baru nanti,” katanya.

Politikus PKB ini memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah memulai proses vaksinasi kepada lima juta tenaga pendidik di tanah air. Menurutnya hal ini akan menjadi langkah awal untuk memastikan keamanan proses belajar mengajar dengan tatap muka di sekolah.

Baca Juga: Hadiri Expo UMKM, Syaiful Huda Mendorong Dibuatnya Kebijakan Ekosistem yang Kondusif Bagi Pelaku UMKM

“Dengan vaksinasi para guru maka mereka mempunyai imunitas untuk meminimalkan penularan Covid-19 kepada anak didik mereka. Dengan demikian saat ini tinggal mengatur bagaimana protocol kesehatan bagi anak didik agar proses belajar mengajar bisa berlangsung aman,” katanya.

Beberapa protokol kesehatan yang harus diterapkan lanjut Huda antara lain pembatasan jumlah siswa dalam kelas, adanya thermo gun, westafel, dan hand sanitizer. Selain itu juga harus dijaga kebersihan dan kedisplinan dalam menjaga jarak saat waktu istirahat.

“Nantinya sekolah harus mengatur jam sekolah dalam sistim shift sehingga tidak terjadi kerumunan. Bahkan jika perlu untuk tahap awal sekolah tidak menerapkan jam pelajaran secara penuh, tetapi bertahap sesuai dengan kondisi pandemic di tanah air. Yang penting sekolah tatap muka bisa dilakukan terlebih dahulu meski bertahap pelaksanaannya,” katanya.***

Editor: Zaenal Mutaqin

Tags

Terkini

Terpopuler