Kecam Israel, Berikut Isi Pernyataan Bersama Presiden Jokowi Perdana Menteri Malaysia dan Sultan Brunei

17 Mei 2021, 11:30 WIB
Presiden Jokowi. /Instagram @jokowi/

Literasi News - Memasuki pekan kedua konflik yang tengah berkecamuk antara Israel dan Palestina belum menunjukan tanda-tanda akan segera berakhir.

Sejumlah pemimpin dunia telah angkat suara mengenai konflik ini dan mendesak agar militer Israel segera mengakhiri agresinya supaya korban warga sipil Palestina yang terus berjatuhan tidak semakin bertambah.

Terbaru Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah mengeluarkan pernyataan bersama mengenai konflik Isreal - Palestina.

Baca Juga: Pemimpin Hamas Palestina Ismail Ingatkan Israel: Mesjid Al Aqsa Pemantik Revolusi Kami

Dalam pernyataan bersama tersebut, ketiga pemimpin negara ini mengutuk keras serangan Israel ke Palestina yang sudah berulang kali terjadi.

Pernyataan resmi tiga negara tersebut diunggah oleh Presiden Jokwi di akun Twitter-nya @jokowi Senin, 17 Mei 2021.

“Kami mengutuk keras, kekerasan yang berulang kali dilakukan oleh Israel, yang menargetkan warga sipil di seluruh wilayah pendudukan Palestina khususnya di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza yang telah membunuh, melukai, dan menyebabkan penderitaan bagi banyak orang termasuk wanita dan anak-anak,” bunyi pernyataan ini.

Baca Juga: Buka Suara, Presiden Jokowi Desak Agresi Militer Israel ke Palestina Segera Dihentikan

Selanjutnya, Presiden Jokowi, Muhhyidin dan Bolkiah menyampaikan keprihatinannya atas kondisi Palestina saat ini.

"Kami juga sangat prihatin dengan perluasan pemukiman ilegal dan pembongkaran serta penyitaan bangunan milik Palestina di Tepi Barat termasuk di Yerusalem Timur,” serunya

“Kami mendesak kedua belah pihak untuk menerima keterlibatan internasional sementara di Kota Al Quds untuk memantau penghentian pertempuran di wilayah pendudukan Palestina,” sambung pernyataan bersama itu.

Baca Juga: Israel Serang Kamp Pengungsian Gaza, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Menyebutnya Sebagai Pembantaian

Selanjutnya ketiga pemimpin negara mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak untuk menjamin keamanan dan perlindungan warga sipil di seluruh wilayah Palestina.

“Kami meminta Majelis Umum PBB untuk mengadakan sesi darurat untuk membahas perkembangan yang serius dan menghasilkan Resolusi Perdamaian dengan tujuan untuk mengakhiri kekejaman terhadap rakyat Palestina,” bunyi pernyataan tersebut.

Mereka juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk tetap teguh menjaga solusi dua negara. Hal ini untuk mencapai kemerdekaan Negara Palestina, berdasarkan perbatasan sebelum 1967, dengan Timur Yerusalem sebagai ibukotanya.***

 

Editor: Zaenal Mutaqin

Sumber: twitter @jokowi

Tags

Terkini

Terpopuler