Niat Mandi Wajib Setelah Haid dan Tata Cara yang Benar Menurut Islam

- 19 Maret 2024, 21:01 WIB
Ilustrasi. Tata cara dan niat mandi wajib setelah haid yang benar menurut Islam.
Ilustrasi. Tata cara dan niat mandi wajib setelah haid yang benar menurut Islam. /pixabay.com/955169

Literasi News - Bagi muslimah yang hendak mandi wajib untuk bersuci dari hadas besar karena haid, ketahui lebih dulu bacaan niat mandi wajib setelah haid lengkap dengan tulisan Arab-Latin dan artinya, serta tata cara yang benar menurut Islam.

Haid merupakan salah satu sebab hadas besar selain karena keluar sperma, berhubungan suami istri, serta nifas, dan kondisi tersebut harus dihilangkan dengan cara mandi wajib atau mandi junub.

Keadaan suci dari hadas kecil maupun besar adalah syarat sah bagi umat Islam untuk menjalankan praktik ibadah, baik ibadah fardhu maupun sunnah.

Baca Juga: Bolehkah Sahur Dulu Baru Mandi Wajib? Apakah Puasanya Sah? Ini Penjelasannya

Dalam praktiknya, mandi wajib memiliki rukun tertentu yang harus dipenuhi secara sempurna.

Rukun yang tidak dilakukan secara sempurna dapat menyebabkan mandi wajib tersebut menjadi tidak sah.

Menurut Syeikh Salim bin Sumair Al-Hadlrami dalam kitab Safînatun Najâ, rukun mandi wajib ada dua, yaitu niat dan meratakan air ke seluruh tubuh.

Bacaan Niat Mandi Wajib Setelah Haid

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الْحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta’ala.

Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah Ta’ala.

Tata Cara Mandi Wajib

1. Membaca Niat

Bacaan niat mandi wajib dilakukan bersamaan dengan saat pertama kali air disiramkan ke bagian tubuh.

Bagian tubuh yang pertama kali disiram air boleh bagian mana saja, boleh dimulai dari bagian atas, tengah, atau bawah lebih dulu.

2. Menyiramkan Air ke Seluruh Tubuh

Seluruh bagian tubuh harus terkena siraman air dan mengalir secara merata, termasuk bagian lipatan-lipatan tubuh, sela-sela kuku, rambut, telinga dalam, dan area kewanitaan.

Jika ada sedikit saja bagian tubuh tidak tersiram air maka hukum mandi wajib tersebut dapat menjadi tidak sah.

Baca Juga: Tata Cara Mandi Wajib: Rukun dan Sunah Lengkap Bacaan Niat Arab dan Latin

Sunnah Mandi Wajib

Menurut Imam al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidâyah, sunnah dalam mandi wajib di antaranya yaitu:

- Membasuh tangan hingga tiga kali.

- Membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel.

- Berwudhu dengan sempurna.

- Mengguyur kepala sampai tiga kali, dibarengi dengan membaca niat.

- Mengguyur bagian badan sebelah kanan, lalu sebelah kiri, masing-masing tiga kali.

- Menggosok-gosok tubuh depan dan belakang tiga kali.

- Menyela-nyela rambut dan bulu.

- Mengalirkan air ke lipatan-lipatan dan sela-sela tubuh, serta pangkal rambut.

Baca Juga: Berpuasa Ramadan Tapi Tidak Mengerjakan Sholat Wajib, Begini Hukumnya

Kesunnahan tersebut bersifat sunnah muakkadah dengan keutamaan-keutamaan yang tidak boleh diabaikan.

Menurut Imam al-Ghazali, orang yang mengabaikan kesunnahan ini dikatakan merugi karena sejatinya amalan-amalan sunnah itu menambal kekurangan pada amalan fardhu. Wallahu a’lam bisshawab.***

Editor: Abdul Rokib

Sumber: NU Bimas Islam Kemenag RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x