Untuk Apa Allah Menyuruh Kita Sholat ? Ini Penjelasan Buya Syakur

- 26 Maret 2022, 21:10 WIB
KH Buya Syakur Yasin saat menjelaskan makna Sholat
KH Buya Syakur Yasin saat menjelaskan makna Sholat /Tangkapan layar/YouTube KH Buya Syakur Yasin MA

Kemudian, kata Buya Syakur, nanti seminggu sekali rapat desa, buktinya ada Sholat Jumat dan seharusnya khotib Sholat Jumat adalah Kepala Desa. Tapi sayang, Kepala Desa menyerahkan persoalan keagamaan kepada tokoh agama atau amil.

"Apa cirinya mana buktinya bahwa Sholat Jumat itu adalah rapat mingguan yuk kita nanya masalah yang ada di desa, ketika mereka kumpul dikasih pengarahan atau pidato atau di ceramahi atau bahasa arabnya namanya khutbah sebelum Sholat pada Khutbah pertama di situ khotib menyampaikan sambutan dan melaporkan hasil pembangunan desa Minggu yang kemarin dari Jumat sampai Jumat," ujarnya.

Apa yang dilakukan laporan bahwa minggu ini kita baru selesai memperbaiki gorong-gorong yang menyempit yang menjadi sebab kebanjiran, terus Buya Syakur juga memberikan contoh rumah orang jompo ada tiga selesai masih lima lagi belum selesai, dilaporkan juga anak yatim yang putus sekolah sudah diantarkan sekolah dan sudah minta dispensasi supaya tidak bayar SPP.

"Tausiah taqwa itu begitu bukan kalimatnya usikum waiyaya bitaqwallah. Tapi menanggulangi permasalahan masyarakat, itu yang namanya bertakwa (wasiat taqwa)," ujarnya.

Baca Juga: 5 Langkah yang Bisa Dilakukan Saat Terjadi Kebakaran, Selamatkan Diri Lebih Penting

Permaslahan yang terjadi di masyarakat juga disampaikan agar kemudian ada solusi untuk menyelesaikannya, itu kemudian ada kotak amal yang fungsinya bisa digunakan untuk membantu saudara yang sedang sakit atau kesulitan, atau memperbaiki pembangunan atau sarana umum yang belum selesai atau rusak.

"Kotaknya tuh ada shodaqoh untuk bantu teman kita yang sakit. (Karena) orang sakit diobati yang goblok diajarin, yang laper dikasih makan itu namanya ketakwaan," ujarnya.

Karenanya, dia menyampaikan, hendaknya khotib Jumat itu menggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh masyarakat, bukan menggunakan bahasa Arab yang posisi khotib dan mustami'nya sama-sama tidak mengerti isi dari khutbahnya.

Baca Juga: Hukum Ziarah Kubur Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Selain itu, ada rapat umum tahunan yang satu untuk nasional dan satu lagi untuk rapat umum internasional (idul fitri dan idul adha. ***

Halaman:

Editor: Dipo Sasono

Sumber: YouTube KH Buya Syakur Yasin MA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x