Tatacara Puasa Syawal: Keutamaan, Waktu, Berapa Hari dan Niatnya

23 April 2023, 11:33 WIB
Tatacara Puasa Syawal: Keutamaan, Waktu, Berapa Hari dan Niatnya. /FREEPIK/rawpixel.com

Literasi News - Kapan waktu mengerjakan puasa Syawal, berapa hari puasanya, kapan waktu mengerjakan puasa Syawal, dan bagaimana niat puasa Syawal? Simak penjelasannya dibawah ini.

 

Puasa syawal merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Melaksanakan puasa selama 6 hari pada bulan Syawal, setelah selesai menjalani puasa Ramadan, diyakini akan memberikan pahala yang luar biasa

Tata cara puasa Syawal sama seperti puasa wajib, yakni dilaksanakan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Adapun, yang membedakan keduanya terletak pada niatnya.

Baca Juga: Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 3 Episode 3 Sub Indo: Link Nonton, Jadwal Tayang, dan Preview Sinopsis

Dikutip literasinews.com dari laman resmi NU. Berikut keutamaan puasa Syawal, waktu, dan niatnya:

Keutamaan Puasa Syawal

 

Selepas puasa Ramadhan sebulan penuh dan merayakan hari Idul Fitri 1 Syawal, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa enam hari di dalam bulan Syawal. Hal ini mengacu pada hadits shahih riwayat Imam Muslim:

“Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun,”

Dengan demikian, status hukum puasa Syawal adalah sunnah bagi orang yang tak memiliki tanggungan puasa wajib, baik qadha puasa Ramadhan atau puasa nazar.

Bagi mereka yang punya utang puasa Ramadhan karena uzur (misalnya sakit, perjalanan jauh, atau lainnya), status hukum berubah menjadi makruh. Namun, bagi mereka yang tak berpuasa Ramadhan karena kesengajaan, tanpa uzur, status hukum menjadi haram.

Baca Juga: Prof Quraish Shihab: Doa Rasulullah saat Idul Fitri

Sebaiknya, tunaikanlah dulu puasa wajib, baru kemudian puasa sunnah Syawal. Mereka yang berpuasa wajib di bulan Syawal tetap memperoleh keutamaan puasa Syawal meski pahalanya tak sebesar yang disebutkan hadits di atas.

Sebagian ulama berpendapat, bila luput menunaikan puasa sunnah Syawal di bulan Syawal karena halangan tertentu, seseorang boleh mengqadha puasa enam hari puasa Syawal pada enam hari di bulan lain.

Ketentuan Waktu Puasa Syawal

 

Kapan puasa Syawal dimulai? Idealnya tentu saja enam hari berturut-turut persis setelah hari raya Idul Fitri, yakni tanggal 2-7 Syawal. Tetapi orang yang berpuasa di luar tanggal itu, sekalipun tidak berurutan, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seakan puasa wajib setahun penuh.

Oleh karena itu, seseorang diperkenankan menentukan puasa Syawal, misalnya tiap hari Senin dan Kamis, melewati tanggal 13, 14, 15, dan seterusnya selama masih berada di bulan Syawal.

Seandainya seseorang berniat puasa Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidl (13,14, 15 setiap bulan Hijriah), ia tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal sebab tujuan dari perintah puasa rawatib itu adalah pelaksanaan puasanya itu sendiri terlepas apa pun niat puasanya (Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj).

Niat Puasa Syawal.

Untuk niat malam hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ

Artinya:"Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala,"

Untuk niat siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ

Artinya:"Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah ta’ala,"***

Editor: Abdul Rokib

Sumber: NU

Tags

Terkini

Terpopuler