Kurs Rupiah Masih Melemah Hari Ini Kamis 6 Januari 2022, Diprediksi Rp14.300-Rp14.400 Per Dolar AS

- 6 Januari 2022, 10:45 WIB
Ilustrasi lembaran rupiah dan dolar AS.* Kurs rupiah masih melemah hari ini Kamis 6 Januari 2022, diprediksi berada di posisi Rp14.300-Rp14.400 per dolar AS.
Ilustrasi lembaran rupiah dan dolar AS.* Kurs rupiah masih melemah hari ini Kamis 6 Januari 2022, diprediksi berada di posisi Rp14.300-Rp14.400 per dolar AS. /ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/

Literasi News - Kurs rupiah masih melemah hari ini Kamis 6 Januari 2022, diprediksi berada di posisi Rp14.300-Rp14.400 per dolar AS.

Tercatat, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi masih melemah. Hal ini di antaranya seiring dengan rilis risalah Bank Sentral Amerika Serikat The Fed.

Kurs rupiah bergerak melemah 25 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp14.396 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.371 per dolar AS.

Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia, menjelaskan, kurs rupiah masih dipengaruhi oleh kebijakan Bank Sentral AS The Fed terkait kebijakan suku bunga.

"Risalah The Fed mempertegas optimismenya atas percepatan proses stimulus, serta target kenaikan suku bunganya di tahun 2022 ini," kata Nikolas Prasetia di Jakarta, Kamis 6 Januari 2022, seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam Rp941.000 Per Gram Naik Rp1.000 Hari Ini Kamis 6 Januari 2022

Disebutan, risalah pertemuan kebijakan terbaru The Fed yang dirilis pada Rabu 5 Januari 2022 menyebutkan bahwa para pejabat The Fed mengantisipasi kenaikan suku bunga lebih awal, dan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya karena ekonomi terus pulih dan inflasi tetap tinggi.

Waktu untuk kenaikan pertama suku bunga dana federal diperkirakan bergerak lebih awal dari kuartal pertama 2023 ke Juni 2022.

Sementara itu, sentimen dari domestik yaitu terkait penyebaran Covid-19 yang kemarin kembali mencetak rekor penambahan kasus tertinggi harian sejak 27 November 202 lalu yaitu sebesar 404 kasus dalam satu hari.

"Kedua hal tersebut memperkuat nilai USD dan isu lokal melemahkan rupiah karena kekhawatiran bahwa perbaikan ekonomi dan PPKM akan kembali diterapkan ketika ada lonjakan kasus di luar kendali lagi," tuturnya.***

Editor: Hasbi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x