Transaksi Digital di Indonesia Terus Meningkat, Peneliti CIPS: Peluang Besar Masuknya Investasi

- 12 Desember 2021, 14:02 WIB
Ilustrasi transaksi digital.* Transaksi digital di Indonesia yang meningkat menjadi peluang besar untuk mengundang masuknya investasi.
Ilustrasi transaksi digital.* Transaksi digital di Indonesia yang meningkat menjadi peluang besar untuk mengundang masuknya investasi. /Pixabay/Firmbee

Literasi News - Transaksi digital di Indonesia yang meningkat menjadi peluang besar untuk mengundang masuknya investasi.

Investasi tersebut masuk baik pada sektor-sektor yang berhubungan dengan teknologi, digital maupun pada sektor-sektor strategis lainnya.

Dengan kondisi itu, tidak menutup kemungkinan pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan akan didominasi oleh ekonomi digital.

"Ini juga turut dipengaruhi oleh pandemi Covid-19, yang turut mempercepat proses transformasi digital di Indonesia," kata Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Thomas Dewaranu dalam keterangannya di Jakarta, Minggu 12 Desember 2021, dilansir Antara.

Thomas menjelaskan, perusahaan berbasis teknologi yang menyediakan layanan berbasis software, seperti pembelajaran jarak jauh, e-commerce dan telemedicine mengalami peningkatan jumlah trafik dan pendapatan saat dimulainya pembatasan sosial.

Berdasarkan data dari Google, Temasek, dan Bain (2021), tercatat bahwa ekonomi digital di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 49 persen di tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. "Jumlah ini diperkirakan akan semakin meningkat dengan akselerasi adopsi internet dan sarana digital," tuturnya.

Baca Juga: Jumlah Startup di Indonesia Mencapai 2.319, OJK: Percepatan Akses Digital Harus Dibarengi Literasi 

Beberapa subsektor yang berkembang pesat dalam ekonomi digital antara lain adalah e-commerce, transportasi, dan keuangan. Layanan pendidikan dan kesehatan digital juga mengalami peningkatan pengguna yang cukup pesat selama pandemi.

Di sisi lain, riset dari Kearney mencatat investasi pada sektor ekonomi digital di Indonesia pada 2020 mencapai 4,4 miliar dolar AS atau dua kali lipat lebih besar dari tahun sebelumnya.

"Banyak dari investasi yang masuk masih berpusat di daerah tier 1 atau kota-kota metropolitan seperti Jakarta dan Surabaya," katanya.

Meskipun demikian, menurut Thomas, pola investasi ke depan diprediksi akan mulai menyasar sektor-sektor digital yang yang beroperasi di daerah-daerah tier 2 seperti Semarang dan Makasar; dan tier 3 seperti Magelang dan Bangli, yaitu daerah perkotaan yang mulai berkembang dan daerah-daerah yang perlahan-lahan mulai mengadopsi internet dan jasa digital.

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x