Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini Selasa 16 November 2021, Posisi Rp14.180 - Rp14.250 Per Dolar AS

- 16 November 2021, 09:59 WIB
Ilustrasi lembaran rupiah dan dolar AS.  Kurs rupiah hari ini Selasa 16 November 2021, diprediksi berada pada kisaran Rp14.180 - Rp14.250 per dolar AS
Ilustrasi lembaran rupiah dan dolar AS. Kurs rupiah hari ini Selasa 16 November 2021, diprediksi berada pada kisaran Rp14.180 - Rp14.250 per dolar AS /Antara Foto/Rivan Awal Lingga/ama/pri./

Literasi News - Nilai tukar atau kurs rupiah hari ini Selasa 16 November 2021, diprediksi Rp14.180 - Rp14.250 per dolar AS

Menurut analis pasar keuangan, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta berpeluang menguat. Hal itu terutama dibayangi oleh kenaikan imbal hasil atau yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS).

Disebutkan, kurs rupiah Selasa 16 November 2021 pagi ini menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.192 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.202 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, menjelaskan, kurs rupiah masih berpeluang menguat. "Nilai tukar rupiah mungkin masih bisa menguat hari ini, dengan masih positifnya sentimen pelaku pasar terhadap aset berisiko," katanya saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa 16 November 2021.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Mencapai 423,1 Miliar Dolar AS, Berikut Penjelasan BI

Menurut Ariston, indeks saham Asia bergerak positif Selasa pagi ini. Selain itu, surplus besar neraca perdagangan Indonesia juga memberikan dukungan bagi penguatan rupiah.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2021 surplus 5,73 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor 22,03 miliar dolar AS dan impor 16,29 miliar dolar AS. Neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus selama 18 bulan secara beruntun.

Namun di sisi lain, tutur Ariston, imbal hasil obligasi pemerintah AS yang kembali naik bisa menahan penguatan rupiah terhadap dolar AS.

Baca Juga: Masyarakat Jangan Mudah Tergiur Rayuan Pinjol, Berikut Seruan Baznas

"Yield tenor 10 tahun kembali naik ke kisaran 1,6 persen. Ini menandakan pasar masih berekspektasi bank sentral AS bisa menaikkan suku bunga acuannya lebih cepat karena tingkat inflasi AS yang masih meninggi," ujarnya.

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x