Biaya Impor BBM Nasional Bisa Membesar, Dampak Kebakaran Tangki Minyak Cilacap, Ini Kata Pengamat

- 14 November 2021, 15:53 WIB
Ilustrasi BBM. Biaya impor BBM nasional bisa membesar akibat insiden kebakaran salah satu tangki kilang minyak Cilacap. Berikut penjelasan dari pengamat.
Ilustrasi BBM. Biaya impor BBM nasional bisa membesar akibat insiden kebakaran salah satu tangki kilang minyak Cilacap. Berikut penjelasan dari pengamat. //Dok. Pertamima

Literasi News - Biaya impor bahan bakar minyak (BBM) nasional bisa membesar akibat insiden kebakaran salah satu tangki kilang minyak Cilacap Sabtu 13 November 2021.

Hal itu dikemukakan oleh Pengamat Ekonomi dan Pertambangan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi, saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu 14 November 2021.

"Sudah pasti kebakaran akan memperbesar biaya impor BBM," katanya.

Disebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor minyak Indonesia tercatat sebanyak 10,57 juta barel sepanjang Januari hingga Juli 2021. Jumlah itu meningkat tipis dibandingkan periode yang sama tahun 2020 lalu sebesar 10,33 juta barel.

Dari sisi nilai, impor minyak pada paruh pertama tahun ini telah mencapai 6,18 miliar dolar AS atau meningkat 48 persen, dari sebelumnya 4,18 miliar dolar AS pada semester I 2020. Kenaikan nilai impor itu terjadi akibat lonjakan harga minyak dunia.

Selain berdampak terhadap kran impor BBM, menurut Fahmy, insiden kebakaran tangki minyak di area kilang yang telah terjadi tiga kali tahun ini juga bisa memperburuk kinerja keuangan Pertamina pada 2021.

Baca Juga: Kilang Minyak Cilacap Tetap Beroperasi, Dirut Pertamina: Tak Ada 'Shutdown'

Baca Juga: Pertamina Jamin Pasokan BBM ke Masyarakat Tetap Normal, Pasca Kebakaran Satu Tangki Kilang Minyak Cilacap

Fahmy menilai Pertamina harus mempunyai komitmen tinggi dan tidak abai dalam mengamankan seluruh aset penting, terutama kilang dan tangki minyak dengan menerapkan sistem keamanan berlapis sesuai dengan standar internasional.

"Sistem pengamanan tersebut harus diaudit secara berkala oleh Kementerian ESDM dan lembaga independen," ucap Fahmy.

Seperti diketahui, kebakaran tangki di di area Kilang Cilacap terjadi pukul 19:10 WIB, Sabtu 13 November 2021, yang menimpa tangki 36 T-102. Tangki ini berisi komponen produk Pertalite sebanyak 31.000 kiloliter.

Ketika terjadi kebakaran, Pertamina langsung melakukan alih tangki komponen produk Pertalite yang tidak terbakar di tangki 36 T-101 ke Terminal BBM Lomanis.***

Editor: Hasbi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah