Neraca Perdagangan RI Surplus 3,51 Miliar Dolar AS November 2021, Simak Penjelasan BPS

15 Desember 2021, 13:16 WIB
Ilustrasi kargo di pelabuhan.* Neraca perdagangan RI mengalami surplus 3,51 miliar dolar AS November 2021. Berikut penjelasan Badan Pusat Statistik (BPS). /PIXABAY/Pexels/

Literasi News - Neraca perdagangan Indonesia (RI) mengalami surplus sebesar 3,51 miliar dolar AS pada November 2021, dengan nilai ekspor sebesar 22,84 miliar dolar AS dan impor sebesar 19,33 miliar dolar AS.

Demikian rilis Badan Pusat Statistik (BPS) dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu 15 Desember 2021, dilansir Antara.

Dari neraca perdagangan tersebut, komoditas nonmigas yang menjadi penyumbang surplus terbesar antara lain dari bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati, serta besi dan baja.

"Ini penyebab penyumbang surplus di bulan November 2021,” kata Kepala BPS Margo Yuwono.

Margo Yuwono menjelaskan, neraca perdagangan RI dengan AS mengalami surplus sebesar 1,8 miliar dolar AS yakni melalui komoditas pakaian dan aksesorisnya atau rajutan, dan dari pakaian dan aksesorisnya bukan rajutan.

Surplus perdagangan juga diperoleh RI dari Filipina yakni sebesar 801,8 juta dolar AS yang berasal dari komoditas bahan bakar mineral juga kendaraan dan bagiannya.

Baca Juga: Rupiah Digital Diharapkan Bisa Bendung Serbuan Uang Kripto, Bank Indonesia Siapkan CBDC

Selain itu, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan dengan Malaysia sebesar 687,8 juta dolar AS yang berasal dari komoditas bahan bakar mineral dan lemak minyak hewan nabati.

Meskipun demikian, menurut Margo Yuwono, perdagangan RI juga mengalami defisit dengan beberapa negara, antara lain yang terbesar ialah dari Thailand, China, dan Australia.

"Defisit dengan Thailand sebesar 405,2 juta dolar dari komoditas barang dan barang dari plastik, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya," ujarnya.

Sedangkan dengan China, defisit perdagangan RI mencapai 366,4 juta dolar AS dengan komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, kemudian mesin dan peralatan elektrik serta bagiannya.

Adapun defisit dengan Australia sebesar 345,4 juta dolar AS dari komoditas bahan bakar mineral dan serealia.

Secara kumulatif neraca perdagangan RI periode Januari-November 2021 mengalami surplus 34,32 miliar dolar AS.

"Ini bisa dilihat bahwa peningkatan cukup besar dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata Margo Yuwono.***

Editor: Hasbi

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler