Jembatan Penyeberangan Apung di Waduk Cirata Cianjur Menjadi yang Terpanjang di Jawa Barat

- 4 Agustus 2022, 14:16 WIB
Jembatan penyeberangan apung menghubungkan Kecamatan Mande dan Ciranjang, Kabupaten Cianjur yang membentang di atas peraian Waduk Cirata.
Jembatan penyeberangan apung menghubungkan Kecamatan Mande dan Ciranjang, Kabupaten Cianjur yang membentang di atas peraian Waduk Cirata. /Literasi News/Nabiel Purwanda

Literasi News - Jembatan penyeberangan apung menghubungkan Kecamatan Mande dan Ciranjang, Kabupaten Cianjur yang membentang di atas perairan Waduk Cirata disebut menjadi jembatan apung terpanjang di Jawa Barat.

Dengan panjang lebih kurang 1,2 kilometer, jembatan penyeberangan apung itu diperuntukan bagi warga pejalan kaki dan pemotor.

Jembatan yang dibangun pihak swasta itu, proses pembangunannya akan tuntas pada Agustus-September 2022.

Jembatan yang dibangun dengan bahan kayu jenis Rasamala dan drum plastik itu diharapkan dapat mendongkrak potensi yang ada di dua kecamatan itu.

Kepala Desa Sindangjaya, Juandi, berharap pembangunan jembatan bisa mendongkrak sektor pariwisata di desanya.

"Tentunya dengan adanya jembatan ini, selanjutnya bisa mendongkrak ekonomi dan sektor pariwisata di wilayah ini," kata Juandi, kepada wartawan, Kamis 4 Agustus 2022.

Baca Juga: Dua Orang Nelayan Hilang, Akibat Perahu Nelayan Dihantam Gelombang Tinggi di Pantai Ciujung

Disebutkan Juandi, jembatan penyeberangan apung yang juga viral di media sosial itu memilik panjang 1,2 kilometer dengan lebar 2,5 meter.

"Pembangunannya diperkirakan selesai akhir Agustus atau awal September, hanya tinggal beberapa ratus meter saja ke seberang," jelasnya.

Juandi menyebutkan, jembatan itu menghubungkan antara Dermaga Calincing, Desa Sindangjaya, Kecamatan Ciranjang dan Dermaga Coklat Desa Cikidangbangbayang, Kecamatan Mande.

Wakil Ketua Asosiasi Desa Wisata (Asidewi) Kabupaten Cianjur Heri Setiadi mengatakan, selain menjadi tempat perlintasan warga dari kedua desa dan dua kecamatan nantinya jembatan itu berkonsep pengembangan ekonomi desa.

"Sehingga akan dijadikan desa wisata bahari, akan dibangun juga wisata air seperti flying fox, banana boots," kata Heri.

Selain itu untuk menarik minat wisatawan lebih banyak lagi di seputaran jembatan apung atau waduk Calincing akan dibangun juga restoran dan penginapan.

"Tentunya akan berdampak positif terhadap perkembangan di dua desa di dua kecamatan ini. Mudah-mudahan selesai dalam waktu satu bulan ini," tandasnya.***

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah