Gunung Semeru Kembali Alami Beberapa Kali Erupsi, Masih Berstatus Siaga Sejak 16 Desember 2021

- 24 Maret 2022, 14:46 WIB
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami beberapa kali letusan atau erupsi.
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami beberapa kali letusan atau erupsi. /Dok. Badan Geologi Kementerian ESDM/

Literasi News - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami beberapa kali letusan atau erupsi.

Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu mengalami erupsi sebanyak 24 kali, dalam periode pengamatan selama 12 jam terakhir pada Kamis 24 Maret 2022, mulai pukul 00:00 hingga 12:00 WIB.

Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Liswanto, aktivitas kegempaan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu pada hari Kamis ini pukul 00:00-06:00 WIB tercatat 16 kali gempa letusan atau erupsi.

"Gunung Semeru juga mengalami dua kali gempa embusan, dua kali gempa vulkanik dalam, dan satu kali gempa tektonik jauh," katanya, seperti dilansir Antara.

Kemudian untuk periode pengamatan pukul 06:00-12:00 WIB, terjadi 8 kali letusan. Dengan demikian, selama 12 jam terakhir Gunung Semeru mengalami 24 kali erupsi.

Baca Juga: Jadwal Babak Playoff Kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 Zona Eropa, Jumat 25 Maret 2022 Pukul 02:45 WIB

Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang mengatakan pihaknya selalu berkoordinasi dengan petugas PPGA Semeru di Gunung Sawur terkait aktivitas gunung api tersebut.

"Aktivitas Gunung Semeru saat ini masih berstatus siaga sejak 16 Desember 2021. Sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi sejumlah rekomendasi yang disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)," tuturnya.

Joko mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi) dan di luar jarak tersebut.

Selain itu, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Hal itu karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.***

Editor: Hasbi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x