Literasi News - Bonek, sebutan bagi suporter Persebaya Surabaya, memilih untuk melaporkan kasus kekerasan yang dialami salah satu Bonek Lumajang ke aparat kepolisian. Korban menjadi korban kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum Aremania.
Sikap dewasa Bonek itu mendapat apresiasi dari Polda Jawa Timur. Bonek lebih memilih melaporkan kekerasan ini daripada balas dendam.
Dikutip Literasinews dari persebaya.id, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto mengapreasi atas laporan yang dilakukan oleh Bonek yang didukung Manajemen Persebaya pada hari Jumat 25 Feburari 2022.
“Kami apresiasi sikap dewasa para Bonek yang menempuh jalur hukum dalam menyelesaikan masalah. Apa yang dilakukan oleh Bonek itu harus menjadi contoh bagi suporter yang lain", kata Kombes Dirmanto.
"Masalah ini sudah menjadi atensi kami di Polda Jatim. Percayakan semuanya ke kami, jadi yang di daerah kami berharap semua bisa tenang dan tidak terprovokasi," tegasnya.
Sekedar Informasi, setelah pertandingan Persebaya vs Arema FC di Stadion I Wayan Dipta Bali, 23 Februari lalu, ada sejumlah insiden di beberapa titik Jawa Timur.
Insiden tersebut seperti aksi di kediaman pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, di Kota Malang. Kemudian di Blitar, tempat nonton bareng dilempari oleh oknum Aremania dan di Lumajang, salah satu Bonek mengalami tindakan kekerasan.
Korban kekerasan tersebut mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya. Diduga pelakunya adalah oknum Aremania, karena dilihat dari atribut yang digunakan.
Yusron Marzuki selaku pengacara dari Persebaya berharap pelaku tindakan kekerasan agar segera menyerahkan diri. Menurutnya, berani berbuat berani bertanggung jawab.