”Dalam diskursus kewarganegaran bahwa latar belakang apapun kita, pakai bahasa apapun kita, kita adalah negara Indonesia," ungkapnya.
Isu kewargenagraan ini tutur Huda harus menjadi senjata untuk menangkal kemunduran. Untuk itu, saya merasa tidak ada entitas tidak ada sistem yang bisa melakukan pembaharuan tranformasi atas isu kewarganegaraan, menjadikan anak-anak Indonesia yang berkepribadian yang baik, berkepribadian luhur, menjadi pemuda yang Nasionalis saat bersama dia sebagai anak muda yang agamis, terkecuali dengan transformasi sistem Pendidikan kita yang semakin baik di masa-masa yang akan datang.
”Penanaman anak muda yang cinta tanah air, Hubul watohn minal iman, yang paling mungkin dilakukan adalah melaui sistem dan entitas pendididikan, untuk itu beberapa kali saya bilang ke mas Nadim, jangan sampai Pendidikan hanya menjadi bagian dari pembangunan, hanya membariskan anak-anak muda untuk menjadi pekerja di saat liberalisasi ekonomi yang luar biasa ini," paparnya.
Baca Juga: Akan Jadi Hari Cukup Melelahkan, Ramalan Zodiak 27 Oktober 2020
Untuk itu di momentum peringatan sumpah pemuda yang ke 92 tahun, Huda mengajak kepada anak-anak muda untuk menjadikan serat-serat budaya menjadi bagain dari transformasi untuk mejadi patriottisme dan nasionalisme untuk masa depan Indonesia.
“Selain itu, saya ingin isu kewarganegaraan ini menjadi isu yang penting, saya membayangkan, gerakan pemuda kewarganegaraan bisa di inisasi dan lahir dari kota bandung, karena dari kota inilah banyak gagasan-gagasan kebangsaan yang telah ditorehnya,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara itu perwakilan dari Kemendikbud, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat,Akdemisi Bambang Q Anees,Ketua Umum KPOTI (Komite Permainan Rakyat dan Olah raga Tradisional Indonesia) Dr. Zaini Alif M.Ds. Kegiatan itu juga dimeriahkan dengan pentas musik yang di bawakan Yayan Khato dan Pentas Wayang Tavip.
Kegiatan itu bisa sukses diselenggarakan berkat kerjasama antara kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) bersama (Parkha) panca raya khatulistiwa***