Network
Literasi News - Media Literasinews.com bekerja sama dengan komunitas pegiat pemanfaatan teknologi digital Akademi Literasi menggelar pelatihan bertajuk 'Ngaji Content Creator Batch 1'.
Pelatihan Ngaji Content Creator yang dilaksanakan di Ponpes Content Creator ini Al-Muhajir Buniwangi, Kecamatan, Cisalak Subang ini diikuti 17 peserta yang berasal dari kalangan santri, pelajar, dan mahasiswa di wilayah Subang Selatan.
Ketua pelaksana sekaligus founder Akademi Literasi M Jalaludin Iqbal mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan literasi digital bagi santri, pelajar dan mahasiswa.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Jadi ‘Bulan-bulanan’ Warganet Usai Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
"Sebagai sarana untuk meningkatkan literasi digital yang mana pasca pelatihan ini diharapkan para peserta bisa cakap dalam menggunakan teknologi digital untuk banyak hal yang bermanfaat," kata Iqbal kepada wartawan Sabtu, 1 April 2023.
Ia menuturkan bahwa santri, pelajar, mahasiswa yang terdiri dari generasi milenial dan generasi Z ini adalah segmen terbesar dari penduduk Indonesia saat ini.
Segmen Tebesar Pengguna Internet
"Dalam perkembangan teknologi digital khususnya internet bahkan menurut salah satu hasil survei menunjukan sebanyak 99 persen terkoneksi dengan internet. Nah ini sejatinya harus tumbuh bersama dengan kemampuan literasi digital tadi," ujar dia.
Sementara itu, Zaenal Mutaqin selaku direktur Literasinews.com menyampaikan kemajuan teknologi bak pisau bermata dua, jika dimanfaatkan secara positif maka akan muncul manfaat yang sama, begitupun sebaliknya.
"Pesatnya perkembangan ini dapat kita lihat dari bagaimana fakta yang nyata dalam era Internet of Things (IoT) ketika semua sendi kehidupan sudah terkoneksin dengan internet, mulai dari belanjar mengakses pendidikan setan dll," paparnya
Segaimana tagline Literasinews.com, Zaenal berharap alumni pelatihan Ngaji Content Creator ini dapat menginspirasi, mengedukasi, bahkan lebih jauh lagi dapat royalti dari konten konten yang dibuat pasca kegiatan ini.
"Lewat melek literasi digital kita setidaknya bisa menjadi subjek dalam perubahan besar teknologi ini bukan hanya sebatas objek," pungkas dia.***
