Kemendikbudristek Hadirkan Program PKK dan PKW 2022, Simak Penjelasan Dirjen Vokasi

- 29 Maret 2022, 22:59 WIB
Kemendikbudristek meluncurkan Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) tahun 2022.
Kemendikbudristek meluncurkan Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) tahun 2022. /Kemendikbudristek/

Sementara itu, program PKW turut melibatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, berbagai pemangku kepentingan yang relevan termasuk pihak yang terkait dengan permodalan.

Baca Juga: KIP Kuliah Merdeka 2022, Simak Syarat, Jadwal, dan Cara Pendaftaran

Program PKK dan PKW mulai membuahkan hasil sesuai harapan program. Menurut pengisian data mandiri pada aplikasi PKK dan PKW pada program 2021, kedua program ini telah menunjukkan keterserapan peserta didik yang sangat baik pada dunia kerja dan wirausaha.

Pada PKK, dari jumlah 63.689 peserta didik, total 87 persen terserap di dunia kerja (47 persen) dan sedang magang (40 persen).

Sementara pada PKW, dari jumlah 22.437 peserta didik, terdapat 88 persen yang kemudian berwirausaha.

Dengan demikian, kedua program itu tepat sasaran dan diharapkan berdampak ke sektor-sektor lain. "Sehingga pandemi bukan menjadi alasan untuk berhenti memberi harapan kepada anak-anak Indonesia agar tetap berusaha dengan meningkatkan kompetensi dirinya melalui kursus dan pelatihan," katanya.

Baca Juga: Lewat KIP Kuliah Merdeka, Semua Siswa Bisa Kuliah di PTN dan PTS, Simak Penjelasan Kemendikbudristek

Sementara itu, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, mengatakan bahwa PKK dan PKW merupakan opsi alternatif bagi generasi muda yang kesulitan untuk melanjutkan sekolah akibat faktor ekonomi sehingga mereka memilih bekerja atau berwirausaha.

"Kami apresiasi pelaksanaan program PKK dan PKW tahun 2021 berjalan dengan baik dan tidak ada temuan apapun dari pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Seiring dengan pandemi Covid-19 yang akan menjadi endemik, kita berharap program-program yang semacam ini yang lebih sangat kontekstual sesuai dengan kebutuhan di lapangan," ujarnya.

Syaiful Huda mendorong agar semakin banyak praktik baik kursus dan pelatihan yang diadaptasi dan dicangkokkan masyarakat sehingga model pendidikannya nanti akan makin efektif dan maksimal sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dunia industri (DUDI).***

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: Kemendikbudristek Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah