Menurut dia, kondisi masa awal kemerdekaan angka melek aksara masyarakat Indonesia baru dua persen. Maka dari itu, fokus pembangunan di awal kemerdekaan pada pemberantasan buta huruf.
Founder Reading Bug sekaligus Pembina Read Aloud Indonesia Rossie Setiawan menjelaskan bahwa membaca nyaring merupakan kegiatan sederhana.
Menurutnya, orang tua menggunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti oleh anak. Dari aktivitas membaca nyaring, anak akan banyak mendapatkan kosakata yang pada akhirnya mendorong anak untuk berbicara.
"Membaca nyaring adalah cara mudah untuk mengembangkan literasi sejak dini," tuturnya.***