Network
Literasi News - Kegiatan membaca nyaring bisa meningkatkan kemampuan berbahasa bagi anak. Sekaligus cara mudah untuk mengembangkan literasi sejak dini.
Menurut Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, dengan membaca nyaring hubungan antara anak dengan orang tua bisa semakin dekat.
"Kemampuan berbahasa anak pun semakin terasah," tuturnya dalam peringatan Hari Baca Nyaring Sedunia atau World Read Aloud Day (WRAD) 2022 di Jakarta, Rabu 2 Februari 2022, dilansir Antara.
Mendikbud Ristek menjelaskan, aktivitas membaca nyaring penting untuk membangun pengetahuan yang dibutuhkan ketika membaca. Melalui aktivitas membaca nyaring, orang tua memberikan contoh cara membaca yang baik, benar, lancar, fasih, dan bermakna.
"Melihat orang tuanya bercerita, secara tidak langsung anak akan mendapatkan banyak kosakata yang merupakan modal bagi anak untuk bisa berbicara, membaca, dan menulis," ujarnya.
Baca Juga: Survei: 99,9 Persen Guru Menilai Program Guru Penggerak Mampu Tingkatkan Kemampuan Inovasi
Sementara itu, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemendikbud Ristek Jumeri menilai, saat ini aspek literasi dan numerasi menjadi bagian dari strategi pengajaran dan penguatan dalam belajar.
"Kami akan menjadikan kegiatan membaca menjadi menyenangkan dan berkesan. Strategi kami, sebelum memulai aktivitas belajar, guru bisa membacakan cerita dan siswa menyimak. Lain waktu bergantian,” katanya.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengungkapkan bahwa membaca penting karena pada hakikatnya tulisan memonopoli kebenaran.
"Invasi secara pemikiran bisa lebih dahsyat seribu kali lipat daripada perang fisik," tuturnya.
