Pantau Implementasi Kampus Merdeka di Sejumlah Daerah

- 13 November 2021, 13:52 WIB
Komisi X DPR RI dan Kemendikbud Ristek dalam kunjungan kerja di Kota Semarang Jawa Tengah, Kemendikbudristek dan panitia kerja MBKM Komisi X DPR diterima perwakilan sejumlah perguruan tinggi swasta di gedung Rektorat Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang, Jumat 12 November 2021.
Komisi X DPR RI dan Kemendikbud Ristek dalam kunjungan kerja di Kota Semarang Jawa Tengah, Kemendikbudristek dan panitia kerja MBKM Komisi X DPR diterima perwakilan sejumlah perguruan tinggi swasta di gedung Rektorat Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang, Jumat 12 November 2021. /Kemendikbud Ristek/

Literasi News - Implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dipantau di sejumlah daerah oleh Komisi X DPR RI dan Kemendikbud Ristek, dengan melakukan kunjungan kerja spesifik bidang pendidikan.

Kunjungan kerja itu bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi MBKM di sejumlah perguruan tinggi, capaian MBKM sejauh ini, serta hambatan dalam pelaksanaan MBKM di perguruan tinggi.

Dalam kunjungan kerja di Kota Semarang Jawa Tengah, Kemendikbudristek dan panitia kerja MBKM Komisi X DPR diterima perwakilan sejumlah perguruan tinggi swasta di gedung Rektorat Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang, Jumat 12 November 2021.

Kunjungan kerja dipimpin oleh Agustina Wilujeng Pramestuti. Anggota Komisi X DPR yang hadir dalam kunjungan kerja antara lain Abdul Fikri Faqih, M. Nur Purnamasidi, Rojih, dan Fahmi Alaydroes.

Sedangkan Pejabat Kemendikbudristek yang hadir mendampingi anggota Komisi X DPR di Kota Semarang yaitu Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Sesditjen Dikti Ristek) Paristiyanti Nurwardani.

Baca Juga: Nadiem Makarim: Permendikbudristek PPKS Untuk Melindungi Korban Kekerasan Seksual

Dalam dialog dengan sejumlah rektor perguruan tinggi swasta (PTS) di Kota Semarang itu, Sesditjen Dikti Ristek, Paristiyanti Nurwardani, menjelaskan bahwa tujuan program MBKM adalah membuat pengalaman belajar yang relevan dan menyenangkan bagi mahasiswa dan dosen.

"Secara sederhana kita ingin lebih banyak mahasiswa ke luar dari kampus, lebih banyak dosen keluar kampus mencari ilmu dan pengalaman. Lebih banyak praktisi ke kampus untuk mengajar," ujarnya.

Dia mengakui dalam implementasi MBKM tahun 2021 ini pasti ada kekurangan dan hambatan. Oleh karena itu Kemendikbudristek berharap saran dan kritik dari para rektor untuk perbaikan MBKM di masa mendatang. "Bagi kami kritik itu vitamin untuk memperbaiki program yang sangat bagus ini," ucap Paristiyanti.

Baca Juga: Guru Perlu Dibekali Kemampuan Komunikasi Publik, Kemendikbud Ristek Gelar PembaTIK Level 4

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x