Mendikbudristek Belajar Sejarah di Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asyari

- 25 Oktober 2021, 14:28 WIB
Mendikbudristek Belajar Sejarah di Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asyari.
Mendikbudristek Belajar Sejarah di Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asyari. /Kemdikbud.go.id

Selain itu, juga mengajak kaum muda bereksplorasi, mencari, dan menuliskan (mendokumentasikan) peristiwa dan bukti-bukti sejarah, sehingga dapat disajikan secara menarik ke publik.

"Marilah kita menemukenali sejarah bangsa dan asal usul kita agar kita bisa hidup lebih baik di masa kini dan masa yang akan datang," ajak Direktur PTLK.

Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asyari diresmikan Presiden Joko Widodo pada tanggal 19 Desember 2018. Museum yang berlokasi di Desa Kwaron, Cukir, Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini memiliki struktur bangunan unik, yakni piramida yang terpotong. Bangunan Museum Islam Indonesia dirancang oleh Arsitek Ir. Gunadi dari ITS, dengan pendekatan perancangan Murid (Santri) hormat kepada Guru (Kyai).

MINHA berdiri di atas lahan 4,9 hektar, dibangun atas inisiatif KH. Solahudin Wahid (Gus Sholah), dan dikerjakan bersama Pemerintah Kabupaten Jombang dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca Juga: Siaran Langsung Kualifikasi Piala Asia U-23, Timnas Indonesia vs Australia, Selasa 26 Oktober 2021 Live SCTV

Sebagai wisata edukasi, MINHA bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang proses perkembangan agama Islam di Indonesia. Dalam museum, terdapat cerita, foto, dan buku-buku terkait proses masuknya Islam di nusantara.

MINHA juga didirikan untuk menyajikan informasi terkait dengan Sejarah perkembangan agama Islam di Indonesia dan kontribusinya terhadap pencapaian bangsa Indonesia, dan diharapkan dapat menjadi ruang untuk pendidikan, penelitian dan rekreatif. Koleksi Museum berupa berbagai naskah kuno, artefak, mata uang Islam, prasasti, kitab-kitab kuno, dan lain-lain, dengan jumlah koleksi sebanyak 112 koleksi.

Pembangunan MINHA dilakukan secara bertahap selama 4 tahun, dimulai sejak tahun 2014 sampai 2017 dengan total dukungan pembiayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebesar Rp65 miliar. Selain dukungan berupa pembangunan fisik, Kemendikbud juga memberikan dukungan peminjaman dan duplikasi koleksi, serta peningkatan kapasitas SDM Pengelola MINHA.

"Karena masa lalu, masa sekarang dan masa yg akan datang itu saling berkaitan dan tidak terpisahkan," pungkas Menteri Nadiem.***

Halaman:

Editor: Zaenal Mutaqin

Sumber: kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah