Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Bakrie Beri Pelatihan Usaha Bagi Penyandang Disabilitas di Bandung

- 22 Mei 2021, 07:00 WIB
PARA kalangan disabilitas berfoto bersama setelah mendapatkan pelatihan bisnis dari Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Bakrie di Aula Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
PARA kalangan disabilitas berfoto bersama setelah mendapatkan pelatihan bisnis dari Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Bakrie di Aula Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. /Dipo Sasono/


Literasi News - Pemberdayaan penyandang disabilitas memerlukan bantuan dan partisipasi masyarakat secara luas agar mereka bisa hidup mandiri. Kemandirian itu dapat dicapai apabila mereka mampu berdaya secara ekonomi dan sosial.

Upaya kemandirian tersebut salah satunya dilakukan melalui program pelatihan pengembangan motivasi usaha, sumber modal usaha, dan penyusunan laporan keuangan bagi penyandang disabilitas. Seperti yang telah dilakukan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Bakrie kepada sejumlah penyandang disabilitas di wilayah Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

Para peserta mengaku mendapat banyak manfaat setelah mengikuti pelatihan yang tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat itu. Pelatihan digelar di Aula Kecamatan Sukajadi.

Seperti yang diungkapkan Alifa Aulia Shalsabilla, peserta dari disabilitas netra. Alifa saat ini tercatat sebagai mahasiswi semester 2 pada Jurusan Pendidikan Khusus di UPI Bandung.

Baca Juga: Warga Mesir Antusias Kuliah di Indonesia, Tahun Ini Ada 56 Orang Ikut Beasiswa KNB

"Kami sangat mengapresiasi program pelatihan ini karena menambah ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana cara membuka usaha sendiri. Termasuk langkah-langkah yang harus dilakukannya. Membuka usaha menjadi salah satu upaya kami untuk mandiri karena sulitnya bagi penyandang disabilitas untuk bisa bekerja di tempat lain. Apalagi, dengan kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini," kata Alifa.

Hal senada dilontarkan Khaerunnisa, warga Cianjur yang kini berdomisili di Gegerkalong Girang. Menurut dia, bagi penyandang disabilitas, tak bisa semudah itu membuka usaha.

"Harus sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Dan, paling utama, disesuaikan dengan jenis disabilitasnya. Melalui pelatihan ini, kami jadi tahu kira-kira bidang usaha apa saja yang mudah kami lakukan agar bisa hidup mandiri," katanya.

Testimoni lain dilontarkan Yusuf, penyandang disabilitas cacat tubuh. "Dengan pelatihan ini, selain dapat teman baru, kita juta dapat ilmu tentang cara-cara memulai usaha sendiri. Termasuk, jenis-jenis modal yang bisa kita akses," tuturnya.

Halaman:

Editor: Dipo Sasono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x