Pertunjukan “Jabang Tutuka” dan Lelang Lukisan Akhiri Rangkaian Kegiatan ISBI Bandung Arts Festival 2022

31 Desember 2022, 18:03 WIB
Ketua Pelaksana ISBI Art Festival 2022 Dr. Mohamad Zaini Alif, S.SN., M.Ds. bersama Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum, dan Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimawarti, S.Sen., M.Hum seusai Pertunjukan Wayang Wong Priangan 'Jabang Tutuka' di Gedung Kesenian Sunan Ambu, Jumat 30 Desember 2022. /Literasi News/Yusuf Adji

Literasi News - Pertunjukan Wayang Wong Priangan 'Jabang Tutuka' karya Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum., dan Lelang Lukisan, Jumat 30 Desember 2022 malam di Gedung Kesenian Sunan Ambu menjadi puncak acara sekaligus mengakhiri rangkaian kegiatan ISBI Bandung Arts Festival 2022.

Kegiatan pamungkas ISBI Bandung Arts Festival 2022 tersebut mendapat sambutan antusias dari sejumlah kalangan. Di akhir pertunjukan Jabang Tutuka, diwarnai pemberian lukisan dari pemenang Lelang Lukisan Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimawarti, S.Sen., M.Hum kepada Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum.

"Lukisan Gatot Kaca dan Dewi Arimbi ini pas buat Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum., dan sesuai dengan tema pertunjukkan Jabang Tutuka," kata Rektor ISBI Bandung seusai acara didampingi Ketua Pelaksana ISBI Art Festival 2022 Dr. Mohamad Zaini Alif, S.SN., M.Ds.

Baca Juga: ISBI Bandung Arts Festival 2022: Diawali Trauma Healing Bagi Korban Gempa di Desa Rancagoong Cilaku Cianjur

Sementara Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum. mengatakan Jabang Tutuka dalam pementasan Wayang Wong Priangan ini disajikan secara kontempoter. Selain untuk mempopulerkan kembali Wayang Wong Priangan, diharapankan juga bisa diterima oleh kalangan millennial. "Sajian Pertunjukkan Jabang Tutuka ini masih akan terus dikembangkan," katanya.

Di akhir pertunjukan Jabang Tutuka, Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimawarti, S.Sen., M.Hum pemenang Lelang Lukisan memberikan lukisannya kepada Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum. Yusuf Adji

Ketua Pelaksana ISBI Art Festival 2022 Dr. Mohamad Zaini Alif, S.SN., M.Ds. menjelaskan karya yang disajikan dalam pertunjukkan 'Jabang Tutuka' ini hadir dengan menggunakan Wayang Orang Priangan sebagai sumber inspirasi, dikemas dan disajikan dalam bentuk kontemporer.

"Tujuan mempopulerkan kembali Wayang Wong Priangan karena kalangan Millennial sudah hampir tidak mengenalnya, padahal ini merupakan salah satu kekayaan seni Jawa Barat," ujarnya.

Dikatakan Zaini Jabang Tutuka mengangkat cerita nilai-nilai keberanian, kekuatan, dan perjuangan, dan akhirnya meraih kemenangan. Karya ini penggalan cerita dari epos Mahabharata, yakni mengisahkan tentang awal mula kelahiran seorang tokoh wayang yang terkenal, yakni Gatot Kaca.

Baca Juga: Lomba Cosplay, Live Painting, dan Pertunjukkan Wayang Orang Meriahkan Lanjutan ISBI Bandung Arts Festival 2022

Jabang Tutuka adalah seorang anak yang ditakdirkan bisa mengalahkan Naga Percona, sosok raja sakti yang memporakporandakan kahyangan. Naga Percona tidak mudah dikalahkan, dan Jabang Tutuka kalah di tangan Naga Percona.

Untuk menyelamatkan Jabang Tutuka, lanjut Zaimi, para Batara memasukkan tubuhnya ke kawah Candradimuka dan Jabang Tutuka berubah wujud menjadi Gatot Kaca.

Pertunjukkan Jabang Tutuka bertujuan untuk mempopulerkan kembali Wayang Wong Priangan karena kalangan Millennial sudah hampir tidak mengenalnya, padahal ini merupakan salah satu kekayaan seni Jawa Barat Yusuf Adji

"Alur Cerita ini sebenarnya menggambarkan kehidupan nyata. Di tengah kehidupan kita hari ini yang penuh dengan ujian dan cobaan, Jabang Tutuka bisa jadi adalah jelamaan diri kita, mengalami berbagai ‘pertempuran’ dalam kehidupan," katanya.

Dengan ujian dan cobaan termasuk ditimpa bencana yang menerpa ini, nantinya bisa membuat kita menjadi peribadi-pribadi yang lebih kuat dan lebih baik dari sebelumnya. Seperti halnya Jabang Tutuka, ia harus ditempa dengan keras.

"Semoga kita pun bisa melewati kawah Candradimuka dan bersiap merayakan kebaruan dengan semangat baru, menuju tahun baru 2023 dengan penuh optimisme," ujarnya.

Baca Juga: Membangun Empati Lewat Seni, Malam Ini ISBI Bandung Arts Festival 2022 Gelar Pertunjukan 'Jabang Tutuka'

Diketahui, penyelenggaraan Art festival tahun ini bertepatan dengan peristiwa kemanusiaan gempa bumi di Cianjur yang telah memporak-porandakan kehidupan sebagian warga Cianjur. Oleh karena itu, ISBI Bandung berinisiatif memanfaatkan momentum ISBI Arts Festival 2022 ini untuk membangun empati dan kepedulian masyarakat. Namun tetap menjalankan fungsi sebagai lembaga pendidikan yang memiliki tugas konservasi, rekonstruksi dan inovasi seni budaya, khususnya di Jawa Barat.

Merespon situasi tersebut, ISBI Arts Festival 2022 dirancang menjadi “he-art festival” yaitu sebuah aktivitas dengan tujuan menyentuh hati dan naluri kemanusiaan kita, membantu sesama bagi warga yang tengah ditimpa musibah, melalui aktivitas seni budaya.

"Adapun tema ISBI Arts Festival 2022 yang diusung adalah 'Rumaksa Miara Pakaya'. Artinya menjaga, melestarikan, dan memelihara kekayaan budaya yang merupakan jati diri bangsa sebagai bagian dari implementasi UU no 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan," ujar Zaini.

Pertunjukkan Jabang Tutuka bertujuan untuk mempopulerkan kembali Wayang Wong Priangan karena kalangan Millennial sudah hampir tidak mengenalnya, padahal ini merupakan salah satu kekayaan seni Jawa Barat Yusuf Adji

Baca Juga: Prodi Antropologi Budaya ISBI Bandung Gelar Festival Budaya Nusantara IV 2021, Dimeriahkan Berbagai Acara

Adapun rangkaian acara yang telah dilaksanakan, diawali dengan Trauma Healing untuk korban Gempa Cianjur, pada tanggal 16 Desember 2022 di Desa Rancagoong, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Cianjur.

Setelah itu dilanjutkan dengan Lomba Cosplay Wayang Orang Tingkat SMA dan sederajat, sekaligus apresiasi Wayang Orang Cirebon dan Fragmen Tari Wayang 'Patrem Sang Dewi Sinta', dan Pameran dan live-painting pada tanggal 21 Desember 2022.

Sementara kegiatan terakhir, Pertunjukan 'Jabang Tutuka' garapan Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum., beserta dosen-dosen muda ISBI Bandung. "Pementasan ini merupakan puncak acara, sekaligus menjadi refleksi perjalanan akhir tahun 2022 yang penuh dengan liku, khususnya peristiwa bencana gempa Cianjur bulan November lalu," jelas Zaini.***

Editor: Hasbi

Tags

Terkini

Terpopuler