Kelas Nyaris Ambruk, Siswa SDN Sukagalih di Cianjur Terpaksa 'Ngampar' Belajar di Mushala

15 Agustus 2022, 16:11 WIB
Siswa SDN Sukagalih, Kampung Benda, Desa Mekargalih, Cikalongkulon, Cianjur, terpaksa belajar di Mushala, tanpa meja dan kursi. /Literasi News/Nabiel Purwanda

Literasi News - Siswa SDN Sukagalih, Kampung Benda, Desa Mekargalih, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, terpaksa belajar di Mushala tanpa meja dan kursi.

Para siswa yang terdiri dari kelas 4, 5, dan 6 itu terpaksa belajar beralaskan lantai (ngampar) karena tiga ruangan kelas yang biasa digunakan kegiatan belajar mengajar (KBM) nyaris ambruk dimakan usia.

Kepala SDN Sukagalih, Wiwi Ruhiana mengatakan bangunan ruang kelas sudah puluhan tahun tidak tersentuh perbaikan ataupun pembangunan sehingga kondisinya sangat memperihatinkan.

Disebutkan Wiwi, kegiatan belajar mengajar terpaksa dipindah ke Mushala untuk mengantisipasi ruangan kelas ambruk.

"Siswa kelas 4,5,6 terpaksa belajar beralaskan lantai atau ngampar, karena ruang kelas mereka kondisinya nyaris ambruk karena termakan usia," kata Wiwi, kepada wartawan.

Wiwi menyebutkan, pihak sekolah sudah beberapa kali mengajukan pembangunan ke pemerintah daerah. Namun, tidak pernah ada realisasi.

Baca Juga: Tak Ada Akses Jembatan, Siswa SD di Cikadu Cianjur Bertaruh Nyawa Demi Menuntut Ilmu di Sekolah

"Sudah dua periode kepala sekolah atau sekitar 10 tahun mengajukan bantuan namun tak pernah kunjung menjadi kenyataan dibangun," jelasnya.

Para siswa di tiga kelas itu, menurut Wiwi, belajar ngampar secara bergiliran, ada yang masuk pagi dan masuk pukul 10.00 WIB. Mereka mengaku tak nyaman dan cepat pegal karena belajar ngampar alias tidak duduk di kursi dan menulis di meja.

"Keputusan ini diambil pihak sekolah, setelah kita melakukan pertemuan dengan komite dan orangtua untuk tak memakai tiga ruangan tersebut karena khawatir dengan keselamatan murid," ujarnya.

Kondisi ketiga ruang kelas itu, tutur Wiwi, sangat memperihatinkan dengan beberapa puing atap yang rapuh, langit-langit kelas yang bocor, dan keramik serta dinding kelas yang sebagian hancur.

"Kita berharap tiga ruangan kelas tersebut segera mendapat bantuan perbaikan dari dinas karena murid sudah tak nyaman belajar di mushala setiap hari," ucapnya.

Baca Juga: Merespons Siswa Terobos Sungai ke Sekolah, Pemkab Cianjur Rencanakan Bangun Jembatan Gantung di Cikadu

Wiwi menambahkan, di tengah pemerintah Cianjur sedang mengejar indeks pembangunan manusia, fasilitas di sekolahnya belum menunjang murid untuk belajar dengan baik.

Wali kelas VI SDN Sukagalih, Cucu Samsiah SPd, mengatakan banyak keluhan yang disampaikan oleh muridnya ketika belajar ngampar. Selain dingin karena langsung bersentuhan dengan keramik banyak murid juga yang merasakan pegal-pegal.

"Mereka (Siswa) sangat tidak nyaman dengan kondisi ini. Karena, mereka harus membungkuk saat mengerjakan tugas sekolah," tandas Cucu.***

Editor: Hasbi

Tags

Terkini

Terpopuler