Network
Literasi News - Film Miracle in Cell Number 7 dianggap menyampaikan pesan moral sejalan dengan upaya negara memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.
Hal itu dikatakan Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Dante Rigmalia, saat nonton bersama (Nobar) film 'Miracle in Cell Number 7' KND bersama Kementerian Sosial, dan keluarga besar lapas probolinggo.
Ia berharap film Miracle in Cell Number 7 bisa membuka kesadaran publik tentang perlunya dukungan, lingkungan yang layak dan penghapusan stigma terhadap penyandang disabilitas.
Baca Juga: Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Menag: Teladani Rasulullah, Jaga Harmoni dan Kerukunan
Dikatakannya dalam film Miracle in Cell Number 7 ada kisah tentang hubungan anak dan seorang ayah (Dodo Rojak) yang menyandang disabilitas intelektual.
Dalam interaksi sehari-hari, justru anaknya yang lebih banyak membantu aktivitas sang ayah. Ketika dalam perjalanannya, Dodo harus menjalani proses peradilan. Seperti diketahui, film yang dibintangi Vino G. Bastian ini mengangkat isu disabilitas.
“Ini saya kira perlu menjadi perhatian kita semua. Prinsip-prinsip kesetaraan di hadapan hukum, berlaku juga untuk penyandang disabilitas. Mereka juga harus mendapatkan pendampingan,” katanya.
Kegiatan nobar ini dihadiri Komisioner KND lainnya, yakni Kikin Purnawirawan, Jonna Aman Damanik, dan Rachmita Maun Harahap. Dalam pernyataannya, Kikin menyatakan apresiasi terhadap sineas perfilman Indonesia yang sudi berkontribusi dalam menyosialiasikan disabilitas kepada khalayak.
“Film ini membantu menyosialisasikan kehidupan penyandang disabilitas kepada masyarakat. Namun, di sisi lain, para penyandang disabilitas juga harus bisa menikmati film tersebut sehingga balance antara non disabilitas dan disabilitas," kata Kikin Purnawirawan.***
