Namun masih ada hal lain yang menghambat perempuan untuk lebih berperan di bidang-bidang pembangunan. “Seperti kita semua tahu, salah satunya budaya masyarakat kita yang masih sebagian besar patriarki, masih turut menghambat. Itu yang perlu kita dorong ke depan,” urai Lenny.
Maudy Ayunda menambahkan, negara yang maju dapat terbentuk dari rasa pedulinya terhadap berbagai isu, salah satunya adalah isu pemberdayaan perempuan. Mengutip Michelle Obama (istri mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama) yang mengatakan, “Tidak ada negara yang bisa benar-benar berkembang jika menghambat potensi perempuannya dan menghilangkan kontribusi dari separuh warganya.”
Menurut Maudy, negara harus peduli pada perempuan dan memberikan jalur-jalur yang dapat mendukung terciptanya kesetaraan gender. Dengan memberikan ruang bagi perempuan untuk berkarya, maka negara dapat mencapai kemajuan.
Sebagai tuan rumah penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022, komitmen Indonesia sangat kuat untuk mengangkat isu-isu perempuan. Pada Presidensi G20 Indonesia tahun ini, Indonesia mendorong isu-isu tersebut melalui aliansi G20 Empower dan Engagement Group Women20 atau W20.
Baca Juga: Cek Harga Tiket Persib Bandung vs Madura United, Simak Tata Cara Penukarannya
Salah satu agenda di Ministerial Conference on Women's Empowerment pada Agustus 2022 di Bali akan mengusung care economy. Jadi bagaimana kalau terjadi kesetaraan di dalam pembagian, baik itu di dalam keluarga, tempat kerja, di masyarakat, di ruang publik, semuanya, itu akan menjadi salah satu solusi.***