HARI SUMPAH PEMUDA: Inilah 14 Tokoh Penting Lahirnya Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober

- 22 Oktober 2021, 16:41 WIB
Ilustrasi. HARI SUMPAH PEMUDA: Inilah 14 Tokoh Penting Lahirnya Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober
Ilustrasi. HARI SUMPAH PEMUDA: Inilah 14 Tokoh Penting Lahirnya Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober /freepik.com/freepik

Literasi News - Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober setiap tahunnya.

Momen ini, diprakarsai tokoh-tokoh pemuda pada tahun 1928, Sumpah Pemuda, menjadi tonggak sejarah dirintisnya bangsa Indonesia lewat ikrar (Satu Tanah Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa).

Lahirnya Hari Sumpah Pemuda tak lepas dari tokoh-tokoh penting didalamnya, seperti dilansir Literasinews.com dari berbagai sumber.

Baca Juga: Konser Gigi 27 ForAll Live di ANTV Malam Ini, Jadwal Acara TV 22 Oktober 2021, Ada Terpaksa Menikahi Tuan Muda

Berikut ini Sejumlah tokoh penting yang ikut melahirkannya Hari Sumpah Pemuda:

1. Soegondo Djojopoespito

Pria kelahiran Tuban, Jawa Timur pada 22 Februari 1905 ini adalah pemimpin Kongres Pemuda Indonesia II yang berlangsung pada tanggal 27 sampai 28 Oktober 1928.

Soegondo merupakan tokoh pemuda yang aktif dalam Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI). Hal ini, membuatnya ditunjuk untuk memimpin Kongres Pemuda Indonesia II yang menghasilkan Sumpah Pemuda.

2. Mohammad Yamin

Pria yang terkenal sebagai sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus dan ahli hukum ini merupakan orang yang merumuskan isi teks Sumpah Pemuda.

Mohammad Yamin lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat pada 23 Agustus 1903. Dialah yang pertama kali mengusulkan dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Beliau, menjabat sebagai sekretaris dalam Kongres Pemuda Indonesia tahun 1928. Saat sesi terakhir Kongres pemuda II, Mohammad Yamin mengusulkan rumusan resolusi yang berisi tiga frasa yaitu Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa yang kemudian menjadi trilogi Sumpah Pemuda.

3. Wage Rudolf Soepratman

Namanya pasti sudah tidak asing bagi kita semua. Wage Rudolf Soepratman atau biasa disebut W.R Soepratman adalah pencipta lagu Indonesia Raya. Saat Kongres Pemuda II, W.R Soepratman meminta Soegondo selaku ketua Kongres untuk memperdengarkan lagu ciptaanya.

Permintaan itu sangat berat, sebab saat itu Kongres dijaga ketat polisi Belanda. Untuk mengakalinya, Para tokoh ini melakukan trik elegan dan diplomatis, hingga akhirnya lagu Indonesia Raya bisa berkumandang lewat lantunan biola. Itulah untuk pertama kalinya lagu kebangsaan diperdengarkan di depan umum. Mendengar lagu tersebut, semua yang hadir terpukau.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini 22 Oktober 2021, Putri Untuk Pangeran dan Dunia Terbalik Tayang Lagi, Ikatan Cinta

4. Soenario Sastrowardoyo

Perjalanan Soenario Sastrowardoyo dalam sejarah kemerdekaan Indonesia sangat besar. Sebab, ia berperan secara aktif dalam peristiwa Manifesto 1025 dan Kongres Pemuda II yang merupakan tonggak sejarah nasional.

Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur pada tanggal 28 Agustus 1902 ini, merupakan Sekretaris II Perhimpunan Hindia dalam Manifesto 1925. Perhimpunan tersebut, nantinya berganti menjadi Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda. Pada Kongres Pemuda II, Soenario berkontribusi sebagai penasihat sebab banyaknya pengalaman yang ia miliki dalam berorganisasi.

5. Dolly Salim

Wanita dengan nama lengkap Theodora Athia Salim ini lahir pada tanggal 26 Juli 1913. Dolly, dinobatkan sebagai tokoh penting dalam Hari Sumpah Pemuda, karena putri dari Agus Salim ini merupakan orang pertama yang memperdengarkan lagu Indonesia Raya karya W.R Soepratman secara instrumental melalui gesekan biolanya.

Meski demikian, Dolly tidak termasuk sebagai anggota Kongres. Justru, Dolly adalah perwakilan organisasi kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij) atau Gerakan Kepanduan bernapaskan Islam Nasionalis. Yaitu, sebuah organisasi di bawah naungan Persatuan Pemuda Islam dimana sang ayah Agus Salim yang menjadi penasihat organisasi tersebut kala itu.

6. Amir Syarifuddin

Amir Syarifuddin Harahap adalah pemuda Batak yang aktif menyumbangkan pemikirannya untuk perumusan sumpah Pemuda. Saat itu, beliau bertugas sebagai Bendahara Kongres Pemuda Indonesia. Amir Syarifuddin Harahap lahir di Medan, Sumatra Utara, 27 April 1907 dan meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 19 Desember 1948 pada usia 41 tahun.

Ia adalah seorang politikus sosialis dan salah satu pemimpin terawal Republik Indonesia serta pernah menjabat sebagai Perdana Menteri ketika Revolusi Nasional Indonesia berlangsung. Pada tahun 1948, Amir dieksekusi mati oleh pemerintah lantaran terlibat dalam pemberontakan komunis.

7. Sie Kong Liong

Pemuda keturunan Tionghoa ini, mempunyai peran penting dalam kelancaran Kongres Pemuda saat itu. Sebab, beliau lah yang menyediakan rumahnya sebagai tempat dilaksanakannya Kongres Pemuda. Rumah tersebut kini jadikan Museum Sumpah Pemuda, terletak di Jalan Kramat No.106, Jakarta Pusat.

Seiring dengan ramainya kegiatan di gedung itu usai pelaksanaan kongres, gedung tersebut diberi nama Indonesische Clubgebouw (IC) atau Gedung Pertemuan Indonesia hingga 1934. Sejumlah tokoh pergerakan pernah mondok di gedung ini, antara lain, Amir Syarifuddin, Muhammad Yamin, dan W.R Supratman.

Baca Juga: Cara Mudah Cek Sertifikat Vaksin Dosis 1 dan 2 di Aplikasi PeduliLindungi

8. Sarmidi Mangoensarkoro

Pria kelahiran Surakarta 23 Mei 1904 ini, merupakan salah satu pembicara dalam Kongres Pemuda II. Dalam pidatonya, ia menyampaikan permasalahan pendidikan dan mampu membangkitkan semangat para pemuda yang hadir.

Menurut beliau, pendidikan merupakan salah satu cara untuk keluar dari penjajahan dan semua anak bangsa berhak memilikinya. Pada masa Kemerdekaan, Sarmidi pun diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia periode 1949 hingga 1950. Ia meninggal di Jakarta pada 8 Juni 1957.

9. Djoko Marsaid

Tidak banyak informasi yang bisa digali dari beliau, Namun, namanya tetap tercantum dalam tokoh penting perumusan Sumpah Pemuda. Djoko Marsaid merupakan perwakilan Jong Java yang bertugas sebagai wakil ketua Kongres Pemuda mendampingi Soegondo Djojopuspito.

10. Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo

Kartosoewirjo, merupakan salah satu tokoh penting dalam pembuatan Teks Sumpah Pemuda 1928. Pria kelahiran Cepu, Blora, Jawa Tengah pada 7 Januari 1905 ini, bersekolah di Holland Inlandsche School (HIS) di Rembang yang merupakan sekolah elit khusus anak-anak Eropa dan campuran.

Kartosoewirjo meninggal di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada 5 September 1962 dalam usia 57 tahun.

Dia merupakan pemimpin pemberontakan Darul Islam melawan pemerintah Indonesia dari tahun 1949 hingga tahun 1962. Tujuannya, mengamalkan Al-Qur'an dan mendirikan Negara Islam Indonesia berdasarkan hukum syariah.

11. Johannes Leimena

Dr. Johannes Leimena lahir di Ambon, Maluku pada 6 Maret 1905. Ia adalah anggota Jong Ambon dan merupakan panitia Kongres Pemuda yang Pertama dan Kedua.

Ia merupakan Menteri yang paling lama menjabat dibawah kepemimpinan presiden Sukarno atau selama sekitar 20 tahun tanpa terputus. Leimena meninggal di Jakarta pada 29 Maret 1977 pada usia 72 tahun.

12. Mohammad Roem

Aktivis pemuda sekaligus mahasiswa hukum ini, lahir di Parakan, Temanggung Jawa Tengah pada 16 Mei 1908. Perlakukan diskriminatif di sekolah Belanda membuat rasa nasionalisme Moh. Roem membara. Sehingga akhirnya, ia bertekad ikut dalam perumusan ikrar Sumpah Pemuda.

Mohammad Roem juga dikenal sebagai seorang diplomat di perang kemerdekaan Indonesia. Pada masa kepemimpinan presiden Soekarno, ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri, serta Mendagri.

Baca Juga: Siaran Langsung MotoGP 2021 Emilia Romagna Akhir Pekan Ini Live Trans7, Quartararo Diambang Juara Dunia

13. Adnan Kapau Gani

Aktivis pemuda yang lahir di Palembang, Sumatra Barat pada 16 September 1905 ini, bergerak dalam organisasi Jong Sumatra Bond dan terlibat dalam Kongres Pemuda II yang berhasil menelurkan Sumpah Pemuda.

Mayjen TNI (Purn) dr. Adnan Kapau Gani atau biasa disingkat A.K. Gani adalah seorang dokter, politisi, dan tokoh militer Indonesia.

Ia pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri di Kabinet Amir Sjarifuddin I dan Kabinet Amir Sjarifuddin II. A.K. Gani meninggal di Palembang, Sumatra Selatan pada 23 Desember 1968 dalam usia 63 tahun.

14. Kasman Singodimedjo

Orator ulung kelahiran Purworejo, Jawa Tengah pada 25 Februari 1904 ini, merupakan seorang Perintis keberadaan Pramuka di Indonesia.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Ucapan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2021, Begini Cara Membuatnya

Ia juga pernah menjabat sebagai Jaksa Agung Indonesia dari 1945 hingga 1946. Selain itu Kasman juga Ketua KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) yang menjadi cikal bakal DPR.***

Editor: Dipo Sasono


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah