Pria kelahiran Surakarta 23 Mei 1904 ini, merupakan salah satu pembicara dalam Kongres Pemuda II. Dalam pidatonya, ia menyampaikan permasalahan pendidikan dan mampu membangkitkan semangat para pemuda yang hadir.
Menurut beliau, pendidikan merupakan salah satu cara untuk keluar dari penjajahan dan semua anak bangsa berhak memilikinya. Pada masa Kemerdekaan, Sarmidi pun diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia periode 1949 hingga 1950. Ia meninggal di Jakarta pada 8 Juni 1957.
9. Djoko Marsaid
Tidak banyak informasi yang bisa digali dari beliau, Namun, namanya tetap tercantum dalam tokoh penting perumusan Sumpah Pemuda. Djoko Marsaid merupakan perwakilan Jong Java yang bertugas sebagai wakil ketua Kongres Pemuda mendampingi Soegondo Djojopuspito.
10. Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo
Kartosoewirjo, merupakan salah satu tokoh penting dalam pembuatan Teks Sumpah Pemuda 1928. Pria kelahiran Cepu, Blora, Jawa Tengah pada 7 Januari 1905 ini, bersekolah di Holland Inlandsche School (HIS) di Rembang yang merupakan sekolah elit khusus anak-anak Eropa dan campuran.
Kartosoewirjo meninggal di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada 5 September 1962 dalam usia 57 tahun.
Dia merupakan pemimpin pemberontakan Darul Islam melawan pemerintah Indonesia dari tahun 1949 hingga tahun 1962. Tujuannya, mengamalkan Al-Qur'an dan mendirikan Negara Islam Indonesia berdasarkan hukum syariah.
11. Johannes Leimena
Dr. Johannes Leimena lahir di Ambon, Maluku pada 6 Maret 1905. Ia adalah anggota Jong Ambon dan merupakan panitia Kongres Pemuda yang Pertama dan Kedua.