Tata Cara Shalat Tarawih dan Keutamaannya: Begini Penjelasannya

- 24 Maret 2023, 21:05 WIB
Tata Cara Shalat Tarawih dan Keutamaannya: Begini Penjelasannya.
Tata Cara Shalat Tarawih dan Keutamaannya: Begini Penjelasannya. /UNSPLASH/Mufid Majnun

Literasi News- Shalat tarawih dihukumi sunnah muakkad, tetapi shalat tarawih memiliki keutamaan yang amat besar.

 

Mengingat amaliyah ini tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah saw selama hidupnya dan diteruskan oleh para sahabat dan umat Muslim setelah kepergiannya.

Shalat tarawih tidak hanya sebatas amaliah sunnah yang hanya dikhususkan untuk Rasulullah saw, namun juga untuk umatnya.

Baca Juga: Keutamaan Tadarus Al-Quran di Bulan Suci Ramadhan, Amalan Baik yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW

Rasulullah saw juga menginginkan pahala luar biasa dari shalat Tarawih bagi umatnya. Rasulullah saw bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
(متفق عليه)

Artinya:"Barang siapa melakukan shalat (Tarawih) pada Ramadhan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’âlâ) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu," (Muttafaq ‘Alaih).

Berikut ini tata cara shalat tarawih dilansir literasnews.com dari NU Online:

1. Membaca niat shalat tarawih

Sebagai imam shalat

‎ أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Sebagai makmum

‎أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatat tarâwîhi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’mûman lillâhi ta’âlâ.

Baca Juga: Hukum Berkumur dan Sikat Gigi Saat Puasa di Bulan Ramadhan, Begini Penjelasannya

Niat shalat tarawih secara sendiri.

‎ اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.

Rakaat Pertama

1. Takbiratul Ihram dan memasang niat di dalam hati pada saat ini.

2. Membaca surat Al-Fatihah

3. Membaca satu surat pendek atau satu ayat yang dapat dipahami.

4. Rukuk dengan thuma’ninah (tenang sejenak selama pembacaan 1 kali tasbih)

5 Membaca tasbih rukuk 1 kali

6. Itidal dengan thuma’ninah (selama pembacaan 1 kali tasbih)

7. Membaca doa itidal.

8. Sujud pertama dengan thuma’ninah (selama pembacaan 1 kali tasbih)

9. Membaca tasbih sujud 1 kali.

10. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah (selama pembacaan 1 kali tasbih).

11. Membaca doa duduk di antara dua sujud.

12. Sujud kedua dengan thuma’ninah (selama pembacaan 1 kali tasbih).

13. Membaca tasbih sujud 1 kali.

14. Duduk istirahat sejenak (selama pembacaan 1 kali tasbih atau subhānallāh) sebelum bangun.

15. Bangun untuk melanjutkan rakaat kedua.

Rakaat kedua

Lakukan hal yang sama seperti pada rakaat pertama—dari poin 2 sampai 13. Kemudian duduk tasyahud (tawarruk atau duduk di atas pantat kiri dengan memasukkan kaki kiri ke kanan).

Selanjutnya, membaca tasyahud atau kalimat syahadat. Lalu, membaca shalawat Nabi, membaca salam pertama sambil menoleh ke kanan dan membaca salam kedua sambil menoleh ke kiri.

Setelah dua rakaat selesai, ulangi sesuai panduan sampai 20 rakaat***

Editor: Abdul Rokib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x