Network
Literasi News - Dalam rangka membantu peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Komisi III DPRD terus lakukan monitoring terhadap berbagai unit pelayanan yang menjadi aset Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Sekretaris Komisi III DPRD Jabar, Hasim Adnan, menyampaikan, pihaknya terus memonitoring kesiapan unit pelayanan terkait beberapa program yang diluncurkan Pemprov Jabar, seperti petani milenial dan lainnya.
Hal tersebut disampaikan Hasim Adnan dalam peninjauan potensi aset Pemprov terhadap sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke Satuan Pelayanan Pengembangan Benih Holtikultura Cikole Lembang, Bandung Barat, Jum'at 29, Januari 2021 lalu.
"Kesiapannya seperti apa, tadi sudah ada jawaban dari hasil obrolan. Ternyata sudah disiapkan juga skenario dan skemanya, tinggal dukungan sarana dan prasarana dalam pelaksanaannya," Kata Hasim Adnan, dikutip dari laman Instagram Humas DPRD Jabar, Kamis 11, Februari 2021.
Hasim menyebutkan hingga saat ini sumber Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat masih mengandalkan dari Pajak Kendaraan Bermotor dari masyarakat.
"Kan selama ini masih mengandalkan dari Pajak Kendaraan Bermotor," ujar politisi PKB itu.
Peninjauan tersebut dilakukan agar dapat memastikan sejauh mana potensi yang dimiliki Unit Pelayanan Teknis Daerah tersebut dalam upaya membantu menggenjot pendapatan daerah ditengah wabah pandemi Covid-19.
"Karena hasil evaluasi kita di Komisi III, sepanjang pandemik covid-19 ini, proyeksi PAD dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor terkoreksi hampir 30%. Sehingga kami melihat Pemprov harus melakukan maksimalisasi dan intensifikasi di luar sumber PAD yang selama ini jadi andalan Pemprov Jabar," pungkas Hasim. *** (Abdul Rokib)
