Mengejutkan, 3 Mahasiswa Ini Temukan Obat Kanker Mulut dari Tanaman Kemangi

24 September 2020, 12:23 WIB
Tanaman kemangi yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, khusunya sebagai pelengkap berbagai macam menu makanan. (LiterasiNews) /

LiterasiNews - Setitik harapan kini muncul bagi dunia medis, khusunya untuk penyakit kanker mulut.

Hasil penelitian tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Brawijaya (UB), ekstrak daun kemangi ternyata bisa dijadikan obat oles alternatif untuk kanker mulut.

Nafilah Inas Athaya, salah satu anggota tim peneliti mengatakan bahwa salah satu dari sepuluh jenis kanker yang paling banyak menyerang manusia adalah kanker mulut.

Baca Juga: Literasi Remaja Masih Rendah, Ini Solusi Kemendikbud

Beberapa masalah kesehatan yang diakibatkan kanker mulut adalah kesulitan bicara, menelan, mengunyah, dan nyeri.

Jika tidak dilakukan perawatan, maka akan mengganggu kelangsungan hidup penderita.

"Dengan adanya temuan ini diharapkan nanogel ekstrak daun kemangi dapat menjadi obat oles yang tidak banyak memiliki efek samping, mudah didapat, dengan harga yang relatif lebih murah untuk membantu pasien yang menderita kanker mulut," kata Nafilah, di Malang, Jawa Timur, Kamis 24 September 2020, seperti dilansir kantor berita ANTARA.

Baca Juga: Bingung Pilih Parfum? Ini 5 Tips Memilih Parfum Sesuai Kepribadian Anda

Obat kanker mulut dari bahan baku kemangi tersebut, dibuat dalam bentuk gel berukuran nano.

Selain Nafilah Inas Athaya, dua mahasiswa lainnya yang terlibat dalam penelitian ini adalah Karina Damayanti dan Risa Fitriana Gisma, dengan bimbingan dari drg Astika Swastirani, M.Si.

Dijelaskan, ide tersebut muncul ketika mereka melihat kemangi sudah menjadi bagian penting sebagai pelengkap lauk-pauk makanan pokok sejak dahulu.

Baca Juga: Ini Menu Wajib Makanan Timnas U-19 Supaya Tetap Bugar

Hal itu dapat disaksikan di lesehan, warung nasi, dan rumah makan yang menyajikan menu lalapan dan kemangi sebagai pelengkapnya.

Namun ternyata masyarakat tidak menyadari bahwa di balik lalapan itu ada khasiat obat yang luar biasa. Terlebih, kanker sampai sejauh ini merupakan jenis penyakit yang sangat sulit bagi dunia medis dalam hal pengobatannya.

Apalagi di Indonesia, merokok sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian masyarakat, yang sesungguhnya menjadi salah satu pemicu kanker mulut. Pemicu lain, kanker mulut juga bisa disebabkan oleh faktor infeksi virus dan konsumsi alkohol.

Baca Juga: Beruntung Sekali 41 Desa yang Berada di Sekitaran Destinasi Wisata Super Prioritas

Hasil temuan mereka, dalam kemangi juga ditemukan beberapa senyawa seperti eugenol, etanol, flavonoid, saponin, tanin, dan triterpenoid.

Senyawa-senyawa itulah yang menjadi penghambat pertumbuhan sekaligus mematikan sel kanker, termasuk kanker pada rongga mulut.

Selain itu, senyawa-senyawa tersebut juga mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan berguna untuk melawan radikal bebas.

Kemangi begitu mudah ditanam dan dijumpai di setiap hamparan tanah, seperti di kebun, ditanam pada pot, atau pinggiran jalan.

Baca Juga: Kemenag Bantu Pelajar Madrasah Kuota Gratis Penunjang PJJ

Kemangi punya nama yang berbeda di setiap daerah. Masyarakat Jawa Barat misalnya, menamai kemangi dengan sebutan 'surawung'. Di Tahiland, kemangi dikenal dengan nama mangklak, yang juga biasa dimanfaatkan sebagai pelengkap aneka masakan.

Dengan begitu, siapapun tidak ada salahnya untuk melanjutkan atau membiasakan diri mengonsumsi daun kemangi, karena begitu banyak kandungan zat yang baik bagi kesehatan.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler