Sejarah dan Legenda Kuno Gunung Semeru di Pulau Jawa

4 Desember 2022, 13:55 WIB
Sejarah dan Legenda Kuno Gunung Semeru di Pulau Jawa. /Antara

Literasi News - Gunung Semeru diartikan sebagai pusat jagat raya, orang-orang menjulukinya sebagai gunung tempat bersemayamnya para dewa.

Alhasil Semeru sering diaktualisasikan sebagai wujud kebesaran, karena tingginya yang mencapai 3.676 meter.

Sebagai contoh eksistensi Semeru tak cuma ada dalam dokumen Belanda. Sebab, Semeru telah hadir dalam naskah kuno yaitu tanduk pagelaran dari abad ke-15. Kehadiran gunung Semeru dalam naskah tanduk pagelaran jadi bukti bahwa gunung para dewa penting dalam peradaban di tanah Jawa.

Baca Juga: Jadwal Acara GTV Hari Ini 4 Desember 2022: Ada Casper's Scare School, Jomblo2 Bahagia, hingga Mantan IPA IPS

Dalam naskah tentu pagelaran dikisahkan awal mula gunung Semeru berasal dari India, kala itu pulau Jawa masih terombang-ambing oleh samudra dikutip dari Norman Edwin dalam tulisannya di majalah suara alam berjudul pertapaan kami suara dan prasasti di danau tahun 1992.

Kedudukan pulau Jawa digambarkan masih belum mantap pada posisi yang sekarang, penguasa tunggal memerintahkan para dewa dan raksasa untuk memindahkan gunung Mahameru di India sebagai pemeran tujuannya agar pulau Jawa tidak terombang-ambing menjadi kura-kura yang besar bukan main.

Lalu menggendong Mahameru dewa Brahma mengubah dirinya menjadi ular yang panjang sekali, dan melilit gunung itu agar bisa ditarik ke tanah Jawa kemudian diletakkan di barat pulau Jawa.

Baca Juga: Jadwal Acara TransTV Hari Ini 4 Desember 2022: Ada Rindu, Holaraga, Bioskop Spesial, dan Film Bioskop Trans TV

Karena tak seimbang dengan buru-buru mereka memindahkan burung ke timur dalam perjalanannya, beberapa bagian dari Mahameru tercecer dan membentuk gunung-gunung di sepanjang pulau Jawa.

Mahameru pun berhasil ditempatkan di sebelah timur akan tetapi masalah belum lagi selesai karena ternyata gunung Mahameru itu miring ke arah utara, diputuskanlah untuk memotong ujung gunung itu lalu memindahkannya ke barat laut dan diberi nama gunung Pawitra.

Mahameru itu adalah gunung Semeru sedangkan Pawitra sekarang dikenal sebagai gunung pananggungan, gelar gunung para dewa pun di legitimasi oleh cerita gunung Semeru sebagai area pertapaan dewa Siwa.

Untuk memperindah lokasi pertapaan dewa Siwa disebutkan membuat sebuah danau untuk pemandiannya, konon danau tersebut dengan ditemukannya situs purbakala di sekitar gunung Semeru yang paling terkenal adalah prasasti di Ranu Kumbolo dan Arca Pada.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Natal dan Tahun Baru 2023, Desain Terbaru dan Terupdate Download Disini

Prasasti di Ranu Kumbolo yang berbahasa Jawa kuno diperkirakan telah hadir sejak awal abad ke-12, pesan-pesan dalam prasasti berisikan tulisan memperingati kunjungan seorang raja dari kerajaan Kediri yang berziarah tersebut melakukan pertapaan di kawasan itu.

Orang yang berjasa mengenalkan Semeru ke dunia adalah ahli biologi berkebangsaan Belanda, penasaran dengan legenda Semeru menjadi orang pertama yang mendaki gunung itu.

Dalam buku kemewahan gunung-gunung tahun 1928 mempunyai buku menulis mendaki gunung Semeru dari sebelah barat daya lewat Widodaren pada tanggal 19 Oktober tahun 1838. Jalur itu dikenal sebagai jalur pendakian yang sukar.

Akan tetapi setelah pendakian pendakian Eropa lainnya muncul satu demi satu beberapa diantaranya ada nama seorang ahli botani berkebangsaan Belanda yang telah mendaki Semeru pada tahun 1844 untuk mendaki Semeru.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini 4 Desember 2022: Ada Sinema Siang, Takut Ga Sih, Preman Pensiun 7, dan Ikatan Cinta

Namun pihaknya gagal mencapai puncak. Perlahan-lahan gunung Semeru pun menjadi populer itu berkat badan pariwisata bentukan pemerintah sebagai destinasi wisata wajib dikunjungi.

Jika berkunjung ke pulau Jawa lewat buku panduannya yang berjudul Java the Wonderland tahun 1900. Gunung Semeru menjadi destinasi yang banyak dibahas dalam menyebut daerah Jawa timur.

Di tengah perjalanan melewati jalanan mungil sebuah pemandangan luar biasa terlihat dari terbuka di bagian Selatan di sana kita melihat sebuah puncak gunung Semeru berdiri dengan anggunya dan berada di bawah kemegahan sinaran menyilaukan matahari pagi.

Semeru terlihat jelas seperti kita melukis imajinasi dengan warna-warna hidup, melukiskan luas langit yang biru disertai bentangan hutan yang tertutup Cemara hijau.

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini Minggu 4 Desember 2022: Cek Jam Tayang Live 16 Besar Piala Dunia 2022, Tajwid Cinta

Untuk mengenang eksistensi Semeru khalayak umum masih dapat mengakses catatan harian dari psikologi dalam buku catatan seorang demonstran tahun 2008. Menggambarkan Semeru sebagai tempatnya menemukan kesunyian abadi.

Selain itu kemegahan Semeru juga dapat dilihat dari lagu salah satu band legendaris Indonesia yaitu dewa 19 yang berjudul tahun 1994. Berikut ini adalah sebagian liriknya;

Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arga pada Mahameru Sebuah legenda tersisa mudah
Sejarah dan legenda para dewa

Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk kita semua, jika ada salah tulis atau salah dalam artikel ini mohon untuk dimaafkan. Terimaksih.***

Editor: Yuanitasari ciptadi

Tags

Terkini

Terpopuler