Tren Harga Minyak Mentah Indonesia atau ICP Terus Naik, Beban Subsidi BBM dan Elpiji Meningkat

- 27 Februari 2022, 13:47 WIB
Ilustrasi kilang minyak. Tren harga minyak mentah Indonesia atau atau Indonesian crude price (ICP) terus naik. Hal ini bisa menyebabkan beban subsidi BBM dan elpiji.
Ilustrasi kilang minyak. Tren harga minyak mentah Indonesia atau atau Indonesian crude price (ICP) terus naik. Hal ini bisa menyebabkan beban subsidi BBM dan elpiji. /instagram.com/@pertamina./instagram.com/@pertamina

Literasi News - Tren harga minyak mentah Indonesia atau atau Indonesian crude price (ICP) terus naik. Hal ini bisa menyebabkan beban subsidi BBM dan elpiji meningkat.

Tercatat, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) periode 1-24 Februari 2022 tercatat rata-rata mencapai 95,45 dolar AS per barel, atau jauh di atas asumsi APBN 2022 yang ditetapkan 63 dolar AS per barel.

Terkait tren kenaikan harga minyak mentah Indonesia atau ICP, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan sejumlah dampak bagi Indonesia yang perlu diantisipasi menyusul kenaikan harga minyak dunia akibat konflik antara Rusia dan Ukraina.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi, menjelaskan bahwa data sementara ICP Februari 2022 per 24 Februari adalah 95,45 dolar AS per barel.

"Kalau harga minyak Brent, sudah lebih dari 100 dolar per barel," kata Agung Pribadi dalam rilisnya yang dilansir Antara di Jakarta, Minggu 27 Februari 2022.

Baca Juga: Harga Elpiji Nonsubsidi Naik Mulai Hari Ini, Harga Elpiji 3 Kg Tidak Berubah, Ini Penjelasan Pertamina

Menurut Agung, sejak ICP naik di atas 63 dolar per barel (asumsi APBN 2022), pihaknya terus memonitor dan mengantisipasi dampaknya. "Tidak hanya harga minyak, tapi harga elpiji seperti CP Aramco," tuturnya.

Beban Subsidi

Agung menyebutkan, kenaikan harga minyak dunia turut berdampak pada APBN khususnya pada pos subsidi BBM dan elpiji.

"Beban subsidi, khususnya BBM dan elpiji juga meningkat dan bisa melebihi asumsi APBN 2022. Belum lagi biaya kompensasi BBM. Namun yang pasti, pemerintah terus mengamankan pasokan BBM dan elpiji," katanya.

Menurut Agung, kenaikan ICP menyebabkan harga keekonomian BBM meningkat, sehingga menambah beban subsidi BBM dan elpiji serta kompensasi BBM dalam APBN.

Disebutkan, setiap kenaikan ICP satu dolar AS per barel berdampak pada kenaikan subsidi elpiji Rp1,47 triliun, subsidi minyak tanah Rp49 miliar, dan beban kompensasi BBM Rp2,65 triliun.

Sedangkan subsidi BBM dan elpiji 3 kg dalam APBN 2022 ditetapkan sebesar Rp77,5 triliun dengan asumsi ICP 63 dolar per barel.

Baca Juga: CSR BUMN Difokuskan Ke Pendidikan, UMKM dan Lingkungan Hidup, Simak Penjelasan Menteri BUMN

Agung menambahkan kenaikan harga minyak juga memberikan dampak terhadap subsidi dan kompensasi listrik, mengingat masih terdapat penggunaan BBM dalam pembangkit listrik.

Setiap kenaikan ICP satu dolar AS per barel berdampak pada tambahan subsidi dan kompensasi listrik sebesar Rp295 miliar.

Selain terhadap APBN tersebut, kenaikan harga minyak juga berdampak pada sektor lainnya khususnya transportasi dan industri yang mengonsumsi BBM nonsubsidi. "Tren kenaikan harga minyak dunia, mengerek harga keekonomian BBM," ujarnya.***

Editor: Hasbi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah