Dukung Percepatan Digitalisasi Pendidikan di Indonesia, Berikut Penjelasan Mendikbudristek

- 26 Juni 2022, 11:08 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim saat membuka Program PembaTIK (Pembelajaran berbasis TIK) dan Kita Harus Belajar (Kihajar) STEM tahun 2022, secara daring melalui platform YouTube Rumah Belajar Kemdikbud.
Mendikbudristek Nadiem Makarim saat membuka Program PembaTIK (Pembelajaran berbasis TIK) dan Kita Harus Belajar (Kihajar) STEM tahun 2022, secara daring melalui platform YouTube Rumah Belajar Kemdikbud. /Kemendikbudristek/

Literasi News - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendukung percepatan digitalisasi pendidikan di Indonesia. Hal itu diantaranya dilakukan dengan menjalankan berbagai program yang telah berjalan dan bertujuan untuk mewujudkan Merdeka Belajar.

Terkait hal itu, Kemendikbudristek melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) menggelar acara pembukaan Program PembaTIK (Pembelajaran berbasis TIK) dan Kita Harus Belajar (Kihajar) STEM tahun 2022, secara daring melalui platform YouTube Rumah Belajar Kemdikbud.

Dalam sambutannya, Mendikbudristek Nadiem Makarim menjelaskan, Program PembaTIK yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2017 ini tentunya dapat berjalan berkat dukungan para guru, para orang tua, serta pelajar di seluruh Indonesia yang terus bersama, bergerak bersama untuk mewujudkan Merdeka Belajar.

"Dengan mengikuti program ini, saya yakin seluruh guru akan sangat terbantu dalam menyusun rancangan pembelajaran dan menerapkannya dalam kelas," katanya.

Baca Juga: Pengumuman SBMPTN 2022! Sebanyak 2.688 Orang Lolos Diterima di Unpad, Simak Langkah Registrasi Online

Mendikbudristek juga memberikan dorongan untuk seluruh pelajar di Indonesia dan Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) mengikuti program Kihajar STEM (Science, Technology, Engineering, Math) yang telah diinisiasi sejak tahun 2006.

"Melalui program ini adik-adik dapat mengeksplorasi banyak hal-hal yang baru, menarik, dan membuat proyek-proyek seru di bidang sains, teknologi, matematika. Dalam perlombaan ini nantinya ada yang menang dan ada yang kalah, tapi yang lebih penting adalah adik-adik sudah berani mencoba, berani berkarya, berani berkompetisi," tutur Nadiem Makarim.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusdatin, Muhamad Hasan Chabibie mengungkapkan kegembiraannya melihat antusiasme dari para peserta kompetisi PembaTIK dan Kihajar STEM 2022. "Animo jumlah pendaftar yang tinggi membuktikan bahwa para pendidik kita ingin meningkatkan kompetensi diri terutama di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran," ujarnya.

Ia berharap program PembaTIK dan Kihajar yang seluruh tahapannya digelar secara daring pada tahun 2022 ini dapat menjadi ajang untuk mewujudkan Merdeka Belajar bagi pendidik dan peserta didik di Indonesia melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.***

Editor: Hasbi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x