Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dibuka, Ini Cara Daftarnya, Simak Penjelasan Mendikbudristek

- 11 Mei 2022, 16:47 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim pada sosialisasi program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan kedua, Rabu 11 Mei 2022.
Mendikbudristek Nadiem Makarim pada sosialisasi program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan kedua, Rabu 11 Mei 2022. /Kemendikbudristek/

Literasi News - Mendikbudristek Nadiem Makarim mengajak mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk berpartisipasi dan berkontribusi pada program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan kedua.

Bertepatan dengan momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2022, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kemendikbudristek kembali menyelenggarakan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan kedua.

"Saya ingin mengajak adik-adik mahasiswa di seluruh Indonesia, khususnya yang sekarang duduk di semester 3, 5, dan 7 untuk mendaftar Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan 2," kata Mendikbudristek pada sosialisasi PMM 2, Rabu 11 Mei 2022, dilansir laman Kemendikbudristek.

PMM merupakan salah satu program unggulan dari Ditjen Diktiristek yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan perguruan tinggi asal.

Mahasiswa PMM 2 akan melaksanakan proses pembelajaran dalam kebinekaan untuk semester 3, 5, atau 7 di perguruan tinggi yang berada di klaster pulau berbeda dari perguruan tinggi pengirim dan domisili asalnya.

Baca Juga: Program Organisasi Penggerak Libatkan 7.000 Sekolah Dan 50.000 Kepala Sekolah, Guru, Serta Pengawas

Melalui pembelajaran itu, menurut Nadiem Makarim, akan tercipta ruang jumpa yang dinamis antara mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi melalui kegiatan akademik dan nonakademik tentang keberagaman budaya wilayah setempat.

"Ruang jumpa ini merupakan salah satu ciri khas PMM 2. Saya yakin adik-adik mahasiswa yang ikut program adalah para pelajar Pancasila, para calon pemimpin yang akan mendorong pemulihan dari pandemi lalu membawa Indonesia melompat ke masa depan,” tuturnya.

Pentingnya belajar di luar kampus ditekankan oleh Mendikbudristek sebagai suatu hak bagi mahasiswa. Oleh karena itu, ia meminta pimpinan perguruan tinggi untuk memfasilitasi mahasiswanya mengikuti program-program MBKM termasuk PMM 2, agar mahasiswa Indonesia mendapatkan pengetahuan yang relevan yang akan mempersiapkan mereka menjadi pemimpin masa depan.

Nadiem meyakini, peluang tersebut dapat melatih keterampilan (skills) kepemimpinan karena di lokasi penempatan, mahasiswa akan bertemu dengan lingkungan dan budaya baru, berkenalan dengan teman-teman baru, serta berhadapan dengan tantangan-tantangan baru.

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x