Kemudian (5) Fasilitasi hubungan individu antar sekolah, lembaga pendidikan kejuruan, lembaga pelatihan guru, termasuk pengaturan belajar di luar negeri dan kemitraan sekolah; (6) Mendukung pengembangan manajemen dan kepemimpinan institusi pendidikan; (7) Pertukaran informasi, publikasi ilmiah, dan pakar; serta (8) Pengembangan materi kurikulum, penilaian pendidikan, program, dan publikasi bersama.
Baca Juga: Tinggi, Animo Perguruan Tinggi Vokasi Tingkatkan Program D3 Menjadi D4 atau Sarjana Terapan
Sementara Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyampaikan dukungannya atas kerja sama Indonesia dengan Amerika Serikat di bidang pendidikan.
"Kita berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama konkret yang saling menguntungkan dan saling menghormati. Dengan banyaknya shared values yang dimiliki oleh kedua negara, diyakini kerja sama konkret kemitraan strategis akan terus menguat. Kita juga melakukan diskusi mengenai penguatan kerja sama pada pendidikan vokasi," ujarnya.
Sejarah kerja sama Pendidikan RI-AS diawali dengan penandatanganan America--Indonesia Educational and Cultural Agreement between the Government of the United States of America and the Government of the Republic of Indonesia pada 15 Juli 1992 oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Ali Alatas, dan Duta Besar Amerika untuk Indonesia, John C. Monjo.***