Sebanyak 10.000 Mahasiswa Disiapkan Menjadi Peneliti, Berikut Penjelasan Kemendikbud Ristek

- 13 Desember 2021, 17:41 WIB
Ilustrasi penelitian.* Sebanyak 10.000 mahasiswa disiapkan oleh Kemendikbud Ristek untuk menjadi peneliti pada pusat penelitian di bawah BRIN.
Ilustrasi penelitian.* Sebanyak 10.000 mahasiswa disiapkan oleh Kemendikbud Ristek untuk menjadi peneliti pada pusat penelitian di bawah BRIN. /Pexels.com/ Edward Jenner

Literasi News - Sebanyak 10.000 mahasiswa disiapkan oleh Kemendikbud Ristek untuk menjadi peneliti pada pusat penelitian di bawah Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

Dirjen Diktiristek Kemendikbud Ristek, Prof Nizam menjelaskan, sejumlah langkah yang dilakukan untuk penguatan riset, di antaranya memanfaatkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam penguatan riset dan memanfaatkan riset sebagai langkah penelitian dalam membangun desa.

"Targetnya adalah pada tahun 2022 ada 10.000 mahasiswa menjadi peneliti, bekerja sama dengan BRIN. Mereka akan meneliti pada pusat-pusat riset yang ada," kata Nizam, dalam peluncuran Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2022 yang dipantau Antara di Jakarta, Senin 13 Desember 2021.

Menurut Nizam, pihaknya melakukan harmonisasi talenta inovasi masa depan melalui MBKM. Para mahasiswa dapat menjadi asisten peneliti dan nantinya dikonversikan dengan SKS di perguruan tinggi. Infrastruktur riset yang ada di Indonesia juga terbuka bagi perguruan tinggi untuk melakukan penelitian.

"Laboratorium, peralatan, dan fasilitas riset baik yang ada di LIPI, Puspiptek, BPPT dan lain sebagainya, terbuka bagi perguruan tinggi untuk melakukan penelitian," ujarnya.

Baca Juga: Kabar Baik, KIP Kuliah Merdeka Berlanjut Tahun 2022, Simak Penjelasan Mendikbud Ristek

Langkah penguatan riset lainnya, menurut Nizam, yakni melalui program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Program ini merupakan program percepatan doktor di Indonesia. Melalui program itu, diharapkan lahir sejumlah riset yang bermanfaat bagi masyarakat.

Selanjutnya, mendorong magister dan doktor melalui riset. Untuk menyiapkan peneliti muda, dapat bekerja sama dengan perguruan tinggi unggul.

Kemendikbud Ristek juga memiliki program postdoktoral baik di luar negeri maupun dalam negeri. Serta para profesional dari industri untuk bisa melakukan pendampingan dan bermitra dengan perguruan tinggi.

"Juga ada program Profesor Kelas Dunia (WCP), yang mana pada tahun ini kita menerima sekitar 70 hingga 100 profesor. Dengan demikian diharapkan kualitas riset dan publikasi di masyarakat," katanya.***

Editor: Hasbi

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x