Cetak Wiraswasta Muda Lewat Kompetisi Berikanpreneur, Kemendikbudristek Berikan Apresiasi

- 5 November 2021, 15:08 WIB
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, dalam diskusi daring bertajuk Berikanpreneur: Berikan Wirausaha Muda Berkualitas, Selasa 2 November 2021.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, dalam diskusi daring bertajuk Berikanpreneur: Berikan Wirausaha Muda Berkualitas, Selasa 2 November 2021. /Kemendikbud Ristek/

Literasi News - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan apresiasi terhadap gerakan untuk mencetak wiraswasta muda di perguruan tinggi.

Salah satu gerakan tersebut yakni melalui kompetisi Berikanpreneur: Start up Activation. Yakni kompetisi dan inkubasi bisnis mahasiswa tingkat nasional. Kompetisi ini untuk mencetak 1.000 wiraswasta muda melalui inovasi penciptaan produk-produk pangan lokal unggulan bergizi.

Apresiasi itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, dalam diskusi daring bertajuk Berikanpreneur: Berikan Wirausaha Muda Berkualitas, baru-baru ini, seperti dilansir laman resmi Kemendikbud Ristek.

Dalam kesempatan itu, Wikan menjelaskan, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka sejalan dengan gerakan untuk mencetak wiraswasta muda dari kampus.

"Merdeka Belajar juga sudah memberikan satu kemampuan anak boleh fokus di luar kampus, satu menunya adalah kewirausahaan," katanya.

Baca Juga: Kemendikbudristek Fasilitasi Kemitraan SMK dan DUDI, 41 Perusahaan dan 22 SMK Tanda Tangani PKS

Dirjen Diksi menilai, Merdeka Belajar memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk memilih pengembangan karir di masa depan. "Kalau kita melihat gebrakan Merdeka Belajar, bisa memilih apapun yang mereka inginkan, tapi be the best. Memerdekaan sesuai minat mereka," ujarnya.

Dalam Merdeka Belajar, tambah Wikan, evaluasi pendidikan tidak hanya melihat sisi kognitif, namun juga kemampuan yang lainnya.

Jumlah Wirausaha

Pada kesempatan sama, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Keperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Siti Azizah mengatakan, jumlah wirausaha di Indonesia masih kecil, sehingga diperlukan kerja keras untuk meningkatkannya.

"Kalau kita bicara tetang wirausaha pada hari ini, secara persentase memang sangat kecil, baru di level 3,47%. Kita sedang meningkatkan dengan berbagai kegiatan program untuk mencai 3,95% di akhir 2024," ujarnya.

Menurut dia, jika dibandingkan dengan negara tetangga, jumlah wirausaha di Indonesia masih tertinggal, padahal Indonesia memiliki potensi yang besar.

"Singapura sudah 8,7%, sementara Malaysia dan Thailand di atas 4,5%. Kalau negara maju di atas 12%. Memang inilah indikator negara maju, di mana kewirausahaannya sangat tinggi," tuturnya.

Baca Juga: Prodi Antropologi Budaya ISBI Bandung Gelar Festival Budaya Nusantara IV 2021, Dimeriahkan Berbagai Acara

Siti menjelaskan, Indonesia terus berbenah untuk meningkatkan angka kewirausahaan tersebut. Perguruan tinggi dipandang memiliki peran strategis untuk mendorong tumbuhnya wirausahawan muda.

"Tahun ini, kita sudah menjalin kerja sama dengan 11 lembaga inkubator perguruan tinggi yang memang sudah terpilih melalui proses seleksi. Pada dasarnya diharapkan perguruan tinggi menjadi mitra kita untuk meningkatkan jiwa kewirausahawan mahasiswa," ucapnya.

Tim Terbaik

Sementara itu, Yogie Arry, pendiri Berikan Protein Initiative mengatakan, Kompetisi Berikanpreneur 2021 dibuka dengan pendaftaran Idea Concept Paper (ICP) tanggal 1 Oktober hingga 11 November 2021.

Kegiatan ini diikuti dengan kegiatan sosialisasi program Berikanpreneur yang telah diadakan di lebih dari 27 perguruan tinggi. Dari seluruh pendaftar akan diambil 3 tim terbaik untuk memenangkan total pendanaan sebesar Rp250 juta. Pemenang juga akan mendapatkan kesempatan melakukan presentasi di hadapan para investor.***

Editor: Hasbi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah