Pelajar Desa Neglasari Cianjur Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai Untuk ke Sekolah, Berharap Dibangun Jembatan

3 Oktober 2022, 16:15 WIB
Sungai Cigonggang menjadi akses utama warga untuk melakukan aktivitas keseharian, termasuk bagi para pelajar untuk ke sekolah. /Literasi News/Nabiel Purwanda

Literasi News - Puluhan pelajar di Desa Neglasari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat harus bertaruh nyawa untuk dapat tiba di sekolah dengan menyeberangi Sungai Cigonggang, karena tidak adanya akses jembatan di wilayah itu.

Setiap hari para pelajar mulai dari tingkat SD hingga SMA saling membantu untuk dapat sampai di ujung seberang sungai dengan arus yang cukup deras.

Sungai Cigonggang menjadi akses utama warga untuk melakukan aktivitas keseharian.

Kepala Desa Neglasari, Nasihin mengatakan, sungai tersebut merupakan sungai yang menghubungkan dua kampung, yaitu Kampung Neglasari Ciakar, RT 07/04 dan kampung Cikahuripan RT 14/05 Desa Neglasari.

Disebutkan Nasihin, jika hujan deras dan debit air sungai tinggi, para pelajar tidak bisa berangkat sekolah khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Bahkan, berhari-hari tidak sekolah akibat masih derasnya arus sungai.

Baca Juga: Bangunan SDN Sukagalih di Cianjur Rusak Parah, Siswa Terpaksa Belajar Secara Bergiliran

"Sungai ini memang menjadi akses warga untuk melakukan aktivitas keseharian mereka. Bahkan, para pelajar sekolah juga ketika berangkat mereka menyeberangi sungai,” kata Nasihin, kepada wartawan, Senin 3 Oktober 2022.

Nasihin mengungkapkan, jika arus sungai dan debit air meningkat, warga dan para pelajar di dua kampung itu terpaksa mengurungkan aktivitasnya.

"Para pelajar ini bahkan bisa sampai satu minggu tidak sekolah karena kondisi air di sungai sangat deras. Ada jalan pintas, tapi jaraknya sangat jauh," ungkapnya.

Nasihin menyebutkan, akibat tidak adanya akses jembatan di wilayah itu, tidak sedikit warga dan pelajar yang terpeleset saat mencoba menyeberangi Sungai Cigonggang.

"Sering, selalu ada saja korban yang terpeleset, mungkin pas air masih besar, mereka memaksakan untuk melintas, akhirnya terpeleset," jelasnya.

Nasihin menuturkan, Sungai Cigonggang merupakan akses ke SDN Cikahuripan dari tahun 2010 sampai sekarang. Sering kali diajukan untuk membangun jembatan, namun tidak ada realisasi dari pihak terkait.

Baca Juga: Empat Bersaudara di Cianjur Berjuang Hidup di Rumah Tidak Layak Huni

"Dulu pernah ada jembatan bambu, namun hanyut terbawa air. Kita berharap mudah-mudahan bapak Bupati Cianjur, kita sangat berharap ada jembatan," ujarnya.

Kekhawatiran ketika melintasi sungai Cigonggang dirasakan oleh Ucep Ketua RT Kampung Cikahuripan, yang setiap hari melintasi Sungai Cigonggang untuk beraktivitas.

"Memang banyak kekhawatiran ketika melintas sungai, bahkan saya sendiri pernah terpeleset beberapa kali. Saya berharap agar segera dibangun dan dibuat jembatan, karena khawatir kepada anak sekolah," ungkapnya.

Ucep menambahkan, jembatan sangat dibutuhkan oleh warga setempat karena untuk akses pendidikan maupun aktivitas perekonomian sehari-hari.

"Agar segera dibangun jembatan, untuk menunjang aktivitas warga terutama pelajar yang akan menuntun ilmu di sekolah," tandasnya.***

Editor: Dipo Sasono

Tags

Terkini

Terpopuler