Literasi News - Sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kekurangan tenaga kesehatan, seiring dengan terus melonjaknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah itu. Ditambah lagi banyak Nakes terpapar corona.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan rumah sakit milik pemerintah maupun swasta serta puskesmas di Kabupaten Cianjur kekurangan tenaga kesehatan, baik dokter, perawat dan bidan.
Kondisi itu, kata Herman seiring terus melonjaknya angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar virus Corona.
Baca Juga: Jadwal Movie Spesial Liburan di Trans7 Pekan Ini, Tayang Setiap Hari 12-16 Juli 2021, Wajib Nonton
"Untuk menangani persoalan tersebut, kami membuka rekruitmen relawan tenaga kesehatan, baik dokter, perawat, maupun bidan untuk menolong pasien terkonfirmasi positif Covid-19," kata Herman, kepada wartawan, Selasa 13 Juli 2021.
Herman menyebutkan, pihaknya masih menghitung kebutuhan relawan tenaga kesehatan di setiap fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit hingga puskesmas.
"Jumlahnya masih terus kami hitung, agar efektif juga. Sehingga para relawan tersebut dapat bekerja dengan baik dan maksimal," jelasnya.
Herman mengungkapkan, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten per 11 Juli 2021 sebanyak 8.500 pasien dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 6.619 orang.
Sementara untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih menjalani isolasi mencapai 1.504 orang, dan untuk pasien meninggal dunia sebanyak 203 orang.