Di Final Liga Champions kali ini, persaingan individu kedua Manajer menjadi warna tersendiri, baik Klopp maupun Ancelotti tentunya sudah saling hafal dan faham akan karakter masing-masing. Catatan Head to Head, Ancelotti masih lebih unggul dari Klopp.
Skuat asuhan Klopp kali ini membawa aroma "dendam" untuk membalas kekalahan Final Liga Champions 2018 dengan komposisi yang berbeda.
Baca Juga: PSSI Gelar Kongres Biasa 2022 di Bandung Senin 30 Mei, Dua Agenda Utama Ini Akan Dibahas
Kala itu Liverpool belum diperkuat Alison Becker, seperti diketahui dua gol Madrid tercipta akibat blunder fatal sang kiper Loris Karius.
Final Liga Champions kali ini juga memberi motivasi tersendiri bagi Jurgen Klopp untuk bisa mengulang hasil tahun 2005 "Miracle of Istambul" yang menjadi kenangan pahit bagi Ancelotti kala menangani AC Milan.
Ketika itu AC Milan racikan Ancelotti sudah unggul dengan skor 3-0 pada babak pertama. Namu di babak kedua, Liverpool asuhan Raffael Benitez menciptakan momen indah di Istanmbul. Liverpool berhasil melakukan "come back" sehingga skor menjadikan skor 3-3 dan menang lewat adu penalti.
Di final Liga Champions, Ancelotti lebih sering sukses daripada gagal. Musim 2021/2022 ini merupakan final Liga Champions kelima dalam karirnya sebagai pelatih. Sedangkan bagi Jurgen Klopp final kali ini merupakan yang keempat dalam karirnya sebagai pelatih.
Hampir semua pundit dan pendukung kedua tim berpendapat partai ini adalah partai puncak yang menarik dan berimbang, trah DNA liga Champions cukup melekat bagi keduanya.
Walaupun dihitung jumlah gelar, Madrid telah meraih 13 kali berbanding Liverpool baru 6. Namun peluang kedua tim 50:50.