Literasi News - Lagu Komang terinspirasi dari kisah Raim Laode sebagai penulis lirik yang sangat mengagumi istrinya yang bernama Komang.
Dalam unggahan dari akun TikToknya @raimlaodetiktok, ia melakukan content tanya jawab bersama host tentang arti Komang.
Baca Juga: Lirik Lagu Buih Jadi Permadani - Exist, Lagu Pop Rock Malaysia Ciptaan Saari Amri
"Komang itu adalah manifestasi, dari hal yang paling kita suka sekali, tapi sulit untuk kita deskripsikan secara kata-kata, komang bisa berarti kekasihmu, komang bisa berarti mamamu dan kesederhanaannya kau memang bisa berarti, tempat wisata favoritmu, dia bisa berarti coffee shop favoritmu,hal-hal yang sifatnya lumayan abstrak, dan sulit dideskripsikan," Jawab Raim Loade.
"Kenapa harus Komang?," Host bertanya kembali
"Kenapa harus komang karena saya rasa tidak ada manusia yang lebih lucu daripada dia komedian favorit kita, komeng itu komeng," jawab Raim diakhiri tertawa.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Minta Klub Moge Ditjen Pajak Agar Dibubarkan, Ini Alasannya
Perlu diketahui, Raim Laode adalah seorang pelawak tunggal, aktor dan juga penyanyi, lahir di Liya Togo, Sulawesi Tenggara, 28 April 1994, Raim merupakan mahasiswa Universitas Haluoleo, Kendari, jurusan Pendidikan Sejarah.
Berikut Lirik Lagu Komang - Raim Loade: Sebab Kau Terlalu Indah Dari Sekadar Kata
Dari kejauhan tergambar cerita tentang kita
Terpisah jarak dan waktu
Ingin kuungkapkan rinduku lewat kata indah
Tak cukup untuk dirimu
Sebab kau terlalu indah dari sekedar kata
Dunia berhenti sejenak menikmati indahmu
Baca Juga: Persib Bandung Alami Kekalahan dari Barito Putera di BRI Liga 1, Skor Akhir 2-1
Reff:
Dan apabila tak bersamamu
Ku pastikan kujalani dunia tak seindah kemarin
Sederhana tertawamu sudah cukup
Lengkapi sempurnanya hidup bersamamu
Eeee-eeee
Jika hari kulalui tanpa hawamu
Percuma senyumku dengan dia, oooh
Reff:
Dan apabila tak bersamamu
Ku pastikan kujalani dunia tak seindah kemarin
Sederhana tertawamu sudah cukup
Lengkapi sempurnanya hidup bersamamu
Apabila tak bersamamu
Ku pastikan kujalani dunia tak seindah kemarin
Sederhana tertawamu sudah cukup
Lengkapi sempurnanya (sempurnanya)
Hidup bersamamu
Hu-uuuu, hu-uuuu
Sebab kau terlalu indah dari sekedar kata
Dunia berhenti sejenak menikmati indahmu.***