Sinopsis Soekarno Film di Movievaganza Kemerdekaan Trans7: Ada Ario Bayu, Lukman Sardi, dan Maudy Koesnaedi

- 17 Agustus 2022, 07:45 WIB
Sinopsis Film Soekarno di Movievaganza Spesial Kemerdekaan Trans7: Ada Ario Bayu, Lukman Sardi, Maudy Koesnaedi
Sinopsis Film Soekarno di Movievaganza Spesial Kemerdekaan Trans7: Ada Ario Bayu, Lukman Sardi, Maudy Koesnaedi /TRANS7/Tangkapan layar instagram

Literasi News - Film Soekarno ditayangkan Trans7 melalui program movievaganza spesial kemerdekaan hari ini. Film yang tayang dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 77 ini dibintangi Ario Bayu, Lukman Sardi, dan Maudy Koesnaedi.

Film Soekarno yang di sutradarai Hanung Bramantyo ini mengisahkan perjalanan hidup tokoh besar yang lahir dengan nama Kusno. Karena sering sakit nama tersebut diganti oleh ayahnya dengan nama Soekarno.

Harapan ayahnya, kelak bisa menjelma menjadi ksatria seperti dalam pewayangan layaknya tokoh Adipati Karno. Harapan itu terpenuhi, usia 24 tahun Soekarno berhasil mengguncang podium, berteriak: Kita Harus Merdeka Sekarang!!!

Baca Juga: Jadwal Acara TransTV Hari Ini, 17 Agustus 2022: Ada Pesta Rakyat HUT RI ke 77, Talksik, Film Bioskop Trans TV

Namun akibatnya, dia harus dipenjara. Dituduh menghasut dan memberontak. Tapi keberanian Soekarno tidak pernah padam. Pledoinya yang sangat terkenal, Indonesia Menggugat, mengantarkannya ke pembuangan di Ende, lalu ke Bengkulu.

Di Bengkulu, Soekarno istirahat sejenak dari politik. Hatinya tertambat pada gadis muda bernama Fatmawati. Padahal Soekarno masih menjadi suami Inggit Garnasih, perempuan yang lebih tua 12 tahun dan selalu menjadi perisai baginya ketika di penjara maupun dalam pengasingan.

Baca Juga: Bingkai Twibbon HUT RI ke 77, Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2022: Banyak Variasi, Cocok untuk Medsos

Kini, Inggit harus rela melihat sang suami jatuh cinta. Di tengah kemelut rumah tangganya, Jepang datang mengobarkan perang Asia Timur Raya. Birahi politik Soekarno kembali bergelora.

Hatta dan Sjahrir, rival politik Soekarno, mengingatkan bahwa Jepang tidak kalah bengisnya dibanding Belanda. Tapi Soekarno punya keyakinan, jika kita cerdik, kita bisa memanfaatkan Jepang untuk meraih kemerdekaan.

Hatta terpengaruh, tetapi Sjahrir tidak. Kelompok pemuda progresif pengikut Sjahrir bahkan mencemooh Soekarno-Hatta sebagai kolaborator. Namun Keyakinan Soekarno tak goyah.

Halaman:

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x