Ini Dampak Positif Citayam Fashion Week Menurut Kemenparekraf dan Sosiolog UGM

25 Juli 2022, 19:38 WIB
Ini Dampak Positif Citayam Fashion Week Menurut Kemenparekraf dan Sosiolog UGM /Instagram/@kemenparekraf.ri

Literasi News - Citayam Fashion Week belakangan ini menarik perhatian publik. Tak hanya masyarakat biasa, artis, pejabat negara hingga orang penting luar negeri juga ikutan trend ini.

Munculnya acara Citayam Fashion Week berawal dari pemuda-pemudi asal Depok, Citayam, dan Bojong Gede suka nongkrong di kawasan bisnis dan perkantoran di jalan Sudirman, Jakarta.

Mereka mengekspresikan dirinya dengan berpenampilan fashionable yang nyentrik dan menarik perhatian kreator konten.

Baca Juga: Hati-hati! Jika Anda Mengalami Mimpi Menikah, Berikut 22 Arti Mimpi Menikah Menurut Primbon Jawa

Beberapa dari remaja yang membanjiri jalanan Sudirman itu diwawancarai oleh konten kreator dan menjadi viral di Instagram dan TikTok.

Semakin hari, kawasan tersebut ramai dengan pemuda-pemudi yang disebut SCBD skuat atau Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok.

Sambil nongkrong, mereka juga melakukan catwalk bak model di Zebra Cross area Taman Kendal, Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Dari situlah muncul acara Citayam Fashion Week.

Baca Juga: Sebut Citayam Fashion Week Buah Kreasi Masyarakat, Bang Faiz Tolak Ide Pendaftaran Hak Paten oleh Baim Wong

Kegiatan itu menuai pro dan kontra karena dilakukan di jalanan yang dapat mengganggu pengguna jalan dan menimbulkan kemacetan.

Lantas, apa sih manfaat atau dampak positif yang bisa diambil dari Citayam Fashion Week?

Dikutip Literasinews dari laman ugm, sosiolog UGM, Derajat Sulistyo Widhyarto, S.Sos., M.Si., mengatakan munculnya Citayam Fashion Week sebagai bagian pembentukan budaya baru yang dilakukan oleh kalangan muda dan patut diapresiasi.

"Salah satu karakter kaum muda adalah pencipta budaya dan kebudayaan youth culture. Fenomena Citayam mempunyai efek budaya dari kebudayaan tersebut," katanya.

Baca Juga: Lirik Lagu Inilah Diriku - Vidhia R, Inilah diriku Yang Selalu Mengharapkan Cintamu

Mengekspresikan diri melalui fashion dengan memanfaatkan ruang publik di pusat kota merupakan cara brilian sebagai pilihan budaya baru.

"Ruang kota menawarkan tantangan baru yakni kesempatan untuk mendorong pembentukan budaya mengikuti budaya yang bisa diterima adalah fashion,” jelasnya

Uniknya, para pemuda yang sering nongkrong di kawasan Sudirman itu berasal dari keluarga kelas menengah ke bawah. Tak perlu mahal dan mewah, mereka tampil percaya diri dengan penampilannya.

Hal ini menunjukkan bahwa mereka melawan fenomena budaya konsumerisme dan pamer kemewahan.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Ini, 25 Juli 2022: Cek Jam Tayang Baru Kungfu Panda, Hello Jadoo, Shinbi s House

"Mereka memang kalah bertarung dengan kaum muda menengah ke atas yang sudah masuk ruang bisnis kota. Maka Citayam adalah representasi kaum muda menengah ke bawah dan menjadi bagian dari eksistensi baru mereka dalam mengisi ruang kota dan sekaligus pembentuk budaya muda kota," ujarnya.

Derajat Sulistyo menambahkan keberadaan media digital membuat trend ini mampu menyita perhatian berbagai lapisan masyarakat.

"Namun, hal yang menjadi perhatian adalah mereka menggunakan baju murah atau pinjaman membawa kritik konsumsi fashion kaum muda kota yang terjebak memakai baju produk industri," katanya.

Ungkapan positif juga diungkapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentang ABG SCBD.

Fashion kekinian dari para pemuda itu membuat kawasan Sudirman, Jakarta menjadi ramai.

Baca Juga: Jadwal Cinta Setelah Cinta Hari Ini, Senin, 25 Juli 2022, Cek Jam Tayang Acara TV di SCTV: Ada Pura Pura Kaya

Mereka dan konten kreator berhasil memanfaatkan media sosial sebagai platform untuk menggabungkan ekspresi diri mereka.

Ternyata, aktivitas ABG ini mendatangkan efek positif untuk pariwisata Jakarta yaitu urban tourism. Apa itu urban tourism?

Dikutip Literasinews dari Instagram @kemenparekraf.ri, urban tourism merupakan kegiatan berwisata di perkotaan dengan menikmati seluruh unsur-unsur kota tersebut hingga gaya hidup kota menjadi daya tarik wisata.

Dari situ, wisata kuliner dan fashion sekitar lokasi juga ikut naik dan membuat perekonomian kota dan sektor lainnya terangkat.***

Editor: Yuanitasari ciptadi

Tags

Terkini

Terpopuler