Kemendikbud Ristek: Kurikulum Prototipe Jadi Opsi Untuk Dukung Pemulihan Pembelajaran di Masa Pandemi

- 24 Desember 2021, 14:40 WIB
Kepala BSKAP Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo, pada kegiatan Sosialisasi Buku dan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran di Sekolah Nasional KPS, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis 23 Desember 2021.
Kepala BSKAP Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo, pada kegiatan Sosialisasi Buku dan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran di Sekolah Nasional KPS, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis 23 Desember 2021. /Kemendikbud Ristek/

Literasi News - Kurikulum Prototipe dinilai menjadi opsi untuk mendukung pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, kondisi pendidikan di Indonesia di masa pandemi mengharuskan adanya penyesuaian strategi untuk mengatasi kehilangan pembelajaran (learning loss).

Berdasarkan hasil evaluasi Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud Ristek, menunjukkan bahwa sekolah-sekolah yang menggunakan Kurikulum Darurat lebih maju empat sampai lima bulan belajar daripada yang menggunakan Kurikulum 2013 secara penuh.

"Hasil ini menguatkan kami dalam merancang Kurikulum Prototipe agar lebih efektif," kata Kepala BSKAP Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo, pada kegiatan Sosialisasi Buku dan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran di Sekolah Nasional KPS, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis 23 Desember 2021, dilansir Kemendikbud Ristek.

Oleh karena itu, menurut Anindito, Kemendikbud rRistek berencana memberikan opsi kebijakan kurikulum untuk pemulihan pembelajaran. Salah satunya melalui Kurikulum Prototipe yang merupakan lanjutan dari Kurikulum Masa Khusus Pandemi Covid-19 atau Kurikulum Darurat.

Baca Juga: Mulai Tahun 2022, Kurikulum Nasional Miliki Tiga Opsi yang Bisa Dipilih, Berikut Paparan Kemendikbud Ristek

Meskipun demikian, Kepala BSKAP tetap mempersilakan sekolah untuk menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan sekolah.

"Kurikulum Prototipe sebagai tambahan aksi. Bagi satuan pendidikan yang tetap menerapkan Kurikulum 2013 apa adanya, silakan. Sekolah yang sudah menggunakan Kurikulum Darurat juga silakan memilih, apakah akan tetap menerapkan Kurikulum Darurat atau Kurikulum Prototipe," ujar Anindito.

Anindito menilai, indikasi kehilangan kemajuan belajar terlihat dalam riset BSKAP Kemendikbud Ristek yang menunjukkan learning loss literasi dan numerasi secara signifikan. Untuk literasi, learning loss setara dengan enam bulan belajar. Sementara untuk numerasi, learning loss tersebut setara dengan lima bulan belajar.

Dia menegaskan, apapun opsi yang dipilih satuan pendidikan, diharapkan agar tetap mengacu pada standar nasional pendidikan.***

Editor: Hasbi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x