Jawa Timur Juara Umum Kompetisi Sains Nasional 2021, Diikuti DKI Jakarta dan Jawa Barat

- 13 November 2021, 14:18 WIB
Suasana penutupan Kompetisi Sains Nasional (KSN) tahun 2021 secara virtual, pada Jumat 12 November 2021.
Suasana penutupan Kompetisi Sains Nasional (KSN) tahun 2021 secara virtual, pada Jumat 12 November 2021. /Kemendikbud Ristek/

Literasi News - Provinsi Jawa Timur berhasil menjadi juara umum Kompetisi Sains Nasional (KSN) tahun 2021, dengan raihan 83 medali meliputi 29 medali emas, 29 medali perak, dan 28 medali perunggu. 

Setelah Jawa Timur, provinsi peraih medali terbanyak adalah DKI Jakarta (21 Emas, 28 Perak, 25 Perunggu) dan Jawa Barat (11 Emas, 15 Perak, 26 Perunggu).

Kompetisi Sains Nasional (KSN) tahun 2021 digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Jumeri, mengaku sangat berbahagia dapat menyapa para siswa terbaik dan bertalenta di bidang sains.

"Selamat kepada kalian yang selalu berjuang, bersemangat belajar, dan membangun atmosfer positif untuk terus berprestasi, walaupun masih berada dalam situasi pandemi dan keterbatasan," kata Jumeri saat menutup acara KSN 2021 secara virtual, pada Jumat 12 November 2021, seperti dilansir dalam laman resmi Kemendikbud Ristek.

Baca Juga: Kompetisi Sains Nasional 2021, Sebanyak 2.179 Siswa Siap Beradu Kemampuan

Melalui KSN, menurut Jumeri, para peserta sesungguhnya diajak bukan hanya untuk adu kompetensi di bidang sains, tapi diajak untuk menjelajah lebih dalam lagi tentang manfaat dan keindahan dibalik kerumitan sains.

"Di masa depan kita akan dituntut untuk lebih dekat dan menguasai sains dan teknologi, di mana kita akan membangun peradaban secara virtual," ujarnya.

Untuk itu, kepada para peserta, Jumeri berpesan sebagai generasi yang akan membangun Indonesia, para peserta didik harus lompat lebih maju melalui digitalisasi. Selain itu juga kepada semua pihak untuk membangun paradigma baru di dunia pendidikan, baik pendidikan menengah ke bawah maupun pendidikan tinggi.

"Di mana fokusnya adalah kepada kreativitas, computational logics, dan juga fokus kepada berkarya," tutur Jumeri.

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x