Guru Dituntut Kreatif Kembangkan Konten Belajar Berbasis TIK, Ini Tujuannya

- 6 November 2021, 13:05 WIB
Suasana Silaturahmi Merdeka Belajar Episode 14: "Guru Makin Jago TIK, Belajar Lebih Seru" secara daring, Kamis 4 November 2021.
Suasana Silaturahmi Merdeka Belajar Episode 14: "Guru Makin Jago TIK, Belajar Lebih Seru" secara daring, Kamis 4 November 2021. /Kemendikbud Ristek/

Literasi News - Di era digital ini, guru dituntut kreatif untuk terus mengembangkan konten belajar berbasis TIK (teknologi informasi dan komunikasi).

Hal itu agar proses belajar mengajar lebih efektif dan menyenangkan. Apalagi di masa Pandemi Covid-19, peningkatan TIK terus didorong di berbagai sektor, termasuk pendidikan.

Terkait kondisi tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) terus mengupayakan beragam sarana pembelajaran yang membantu guru dan murid menavigasi dunia belajar.

Antara lain Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK), membuat bahan ajar berbasis TIK (MembaTIK), serta optimalisasi portal Rumah Belajar merupakan beberapa inisiatif yang dilakukan untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih relevan dan menyenangkan.

Baca Juga: Nadiem Anwar Makarim: PAUD yang Menyenangkan Indikator PAUD Berkualitas

"Sepuluh tahun lalu, kita sering diskusi dampak negatif teknologi. Tapi sekarang, setelah pandemi, dampak positif teknologi terhadap pembelajaran makin nyata," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kemendikbudristek, Hasan Chabibie dalam Silaturahmi Merdeka Belajar Episode 14: "Guru Makin Jago TIK, Belajar Lebih Seru" secara daring, Kamis 4 November 2021.

Dia menjelaskan, Program PembaTIK awalnya dimulai pada 2017 dengan jumlah 1.020 peserta dari 34 provinsi, dan dilaksanakan secara luring di provinsi masing-masing. Saat ini, kemajuan PembaTIK begitu pesat dengan partisipasi 80 ribu peserta pada tahun 2021.

Melalui PembaTIK, Hasan berharap para guru makin cakap berkreasi, berbagi, dan berkolaborasi mengembangkan konten-konten belajar lewat media berbasis TIK. "Apapun saluran yang dipakai dalam PJJ daring, yang penting proses pembelajarannya tetap berjalan dan transfer pengetahuannya tetap sampai," ujarnya.

Baca Juga: Mendikbudristek Ingatkan Kembali Implementasi Kampus Merdeka, Simak Penjelasannya

Hasan mengakui, pandemi Covid-19 memberikan hikmah peningkatan skala program peningkatan kapasitas TIK yang dilakukan Pusdatin. Biasanya Pusdatin setiap tahunnya menyelenggarakan pelatihan kepada 10 ribu guru, tetapi di saat pandemi, pelatihan dapat menyasar lebih banyak guru melalui fasilitas TIK.

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x