Literasi News - Film KKN di Desa Penari membuat heboh publik Indonesia dan sosok Badarawuhi menggelitik rasa penasaran banyak orang.
Banyak yang bertanya-tanya, siapa Badarawuhi dan apakah sosoknya nyata atau hanya fiktif belaka?
Dalam film KKN di Desa Penari, Badarawuhi diperankan oleh aktris Aulia Sarah. Untuk tahu siapa Badarawuhi lebih jelas, simak penjelasan berikut.
Menyadur berbagai sumber, disebut-sebut Badarawuhi adalah sosok siluman yang sangat cantik dan digambarkan sebagai seorang penari bertubuh ular dengan ciri khas berselendang.
Namun pertanyaannya, apakah sosok ini benar-benar ada dan nyata atau hanya karangan belaka? Menurut Om Hao dari Cerita Tanah Jawa mengatakan kisah Desa Penari adalah benar ada namun hanya bisa dilihat secara gaib.
Ia mengatakan pernah berkunjung dan melihat sendiri ke desa tersebut. Menurutnya, para penarinya cantik-cantik namun tubuhnya ular, bukan manusia.
Om Hao juga menyebut Badarawuhi tak sendirian, melainkan memiliki dua teman wanita yang juga menjadi tokoh utama dari kisah KKN di Desa Penari.
Sementara menurut cerita mistis yang viral tahun 2019 tersebut, Badarawuhi dikisahkan sebagai ratu penguasa dan salah satu pemilik sinden (tempat mandi para penari) di hutan. Selain sebagai ratu dan pemilik sinden, Badarawuhi juga bertugas menari untuk menyenangkan para lelembut penjaga hutan.
Sesungguhnya, tempat yang dikunjungi oleh Bima dan Ayu dalam kisah KKN di Desa Penari adalah lokasi keramat yang tak boleh dimasuki oleh manusia. Namun Bima dan Ayu diceritakan bercinta di sana hingga Badarawuhi marah dan mengutuk mereka.
Ayu dikutuk menjadi seorang penari dan menggantikan posisi Badarawuhi, sementara Bima, harus mengawini Badarawuhi dan kemudian melahirkan ribuan anak yang berwujud ular.
Dalam film KKN di Desa Penari, sosok Badarawuhi diperankan oleh artis cantik berusia 30 tahun, Aulia Sarah.
Sementara itu, sebelum kisah ini diviralkan, cerita tentang KKN Desa Penari sudah lebih dulu booming di tahun 2019. Secara umum, kisah ini bercerita tentang pengalaman mahasiswa yang melakukan KKN di desa terpencil di tengah hutan.
Lokasi desa ini dirahasiakan dan hanya disebut sebagai desa penari. Banyak yang menebak bahwa desa ini terletak di Banyuwangi karena penulis menyebut lokasinya sebagai Desa B.***